Fenomena
Ini Fenomena Langka, Ada Tiga Supermasif Black Hole yang Bakal Bergabung Jadi Satu
Tiga buah supermasif black hole atau monster lubang hitam dikabarkan bakal bersatu atau bergabung menjadi satu. Tabrakan ini menjadi fenomena langka
TRIBUNJOGJA.COM - Tiga buah supermasif black hole atau monster lubang hitam dikabarkan bakal bersatu atau bergabung menjadi satu.
Para astronom mengistilahkannya tiga lubang hitam ini akan bertabrakan, dan mereka telah sedikit mengetahui bagaimana itu akan terjadi.
Studi baru melaporkan telah menangkap trio langka yang terdiri dari lubang hitam atau supermasif Black Hole, dikutip Tribunjogja.com dari kompas.com.

Tiga monster yang melahap cahaya ini menempel satu sama lain di SDSS, J084905.51 + 111447.2, sebuah sistem tiga galaksi yang sedang bergabung dan berjarak sekitar 1 miliar tahun cahaya dari bumi.
"Kami hanya ingin mencari pasangan lubang hitam pada saat itu, namun, melalui teknik seleksi kami, kami menemukan sistem yang luar biasa ini," kata penulis Ryan Pfeifle, dari George Mason University di Virginia, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Live Science.
"Ini adalah bukti terkuat yang ditemukan untuk sistem tiga objek yang aktif memberi makan lubang hitam," ujarnya.
Penemuan ini dimulai dengan teleskop Sloan Digital Sky Survey (SDSS) di New Mexico, yang mencitrakan SDSS J084905.51 + 111447.2 dalam cahaya optik.
Para relawan yang tergabung dalam proyek Galaxy Zoo kemudian menandai gambar-gambar tersebut untuk memberitahu sistem mengenai penggabungan galaksi yang sedang berlangsung.
Selanjutnya, para peneliti melihat data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Infrared Survey Explorer (WISE) NASA.
WISE melihat banyak cahaya inframerah yang berasal dari sistem selama fase penggabungan, di mana lebih dari satu lubang hitam supermasif diperkirakan akan mengumpulkan materi dengan cepat.
Observatorium Sinar-X NASA juga mendeteksi sumber kuat sinar-X di dekat masing-masing pusat galaksi, yang mengindikasikan bahwa ada banyak gas dan debu yang dikonsumsi di sana - suatu tanda lubang hitam diberi makan.
Hal yang sama terjadi pada pesawat antariksa Nuclear Spectroscopic Telescope Array, atau NuSTAR, yang menemukan bukti adanya gas dan debu yang mengelilingi salah satu lubang hitam atau Black Hole.
Dan data cahaya-optik yang dikumpulkan oleh SDSS dan Large Binocular Telescope di Arizona semakin menguatkan anggapan bahwa ketiga lubang hitam ini aktif.
"Melalui penggunaan observatorium besar ini, kami telah mengidentifikasi cara baru menelaah tiga lubang hitam itu," kata Pfeifle.
“Setiap teleskop memberi kami petunjuk yang berbeda tentang apa yang terjadi didalamnya. Kami berharap dapat melanjutkan upaya ini dan menemukan lebih banyak sistem serupa ke depannya," ujarnya.
Pada saat ini, jarak dari setiap lubang hitam ke tetangga terdekatnya berkisar antara 10.000 tahun cahaya hingga 30.000 tahun cahaya.