Bantul

BPBD Bantul Waspadai Longsor pada Musim Hujan Mendatang

Musim kemarau panjang tahun ini mengakibatkan tanah mudah longsor saat musim hujan tiba nanti.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Musim kemarau panjang tahun ini mengakibatkan tanah mudah longsor saat musim hujan tiba nanti.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto menjelaskan, saat musim kemarau, tipikal tanah di beberapa wilayah di Kabupaten Bantul menjadi pecah-pecah.

Kondisi tanah yang pecah-pecah ini kata Dwi, saat diguyur hujan nanti bisa mengakibatkan longsor.

"Tipikal tanah di Bantul itu kan pecah-pecah, sehingga saat musim hujan dimungkinkan curah hujan cukup tinggi, air masuk tanah yang pecah menjadikan potensi longsor tinggi," jelasnya.

Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen

Kondisi ini menurutnya harus diwaspadai oleh masyarakat Bantul.

Terlebih pada awal 2019 lalu juga terjadi longsor.

"Ini harus diwaspadai betul oleh masyarakat Bantul. Terlebih di daerah rawan longsor supaya tidak ada kejadian seperti 2019 lalu," tuturnya.

Selain kewaspadaan masyarakat, kelengkapan infrastruktur juga perlu ditinjau kembali.

Ditambah untuk melihat kondisi sungai yang kemarin meluap saat hujan deras mengguyur.

"Yang perlu kita antisipasi adalah terkait infrastruktur. Dalam artian kelengkapan, bagaimana kondisi sungai kita, bagaimana kesiapan masyarakat menghadapi musim hujan itu," ujarnya.

Dukung Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Bantul, PLN Bersinergi dengan Stakeholder Terkait

Untuk perbaikan infrastruktur yakni jembatan, sebelumnya dikatakan Dwi ada lima jembatan yang akan diperbaiki menggunakan dana rehabilitasi rekonstruksi dari BNPB.

Namun perbaikan baru bisa dilakukan tahun 2020 karena sempat gagal lelang perencanaan.

"Waktunya tinggal Oktober-November, tidak mungkin pelaksanaan fisik jembatan karena jembatan membutuhkan waktu minimal 6-8 bulan. Kalau terburu-buru kan hasilnya juga tidak maksimal," jelasnya.

Anggaran yang digunakan untuk membangun jembatan tersebut yakni sekitar Rp40 miliar.

Lima jembatan yang akan dibangun yakni jembatan Kedung Jati di Selopamioro, jembatan Kiringan di Jetis, jembatan Gayam di Pleret, jembatan Benyo di Pajangan, dan Dzikrul Ghofilun di Kasihan. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved