Kemarau Panjang, Permintaan Bantuan Air Bersih di Wilayah Bantul Meningkat

Musim penghujan diprediksi baru akan datang pada dasarian kedua di bulan November mendatang.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Musim kemarau yang berlangsung cukup panjang menyebabkan sejumlah Desa di Kabupaten Bantul mengalami kekeringan parah.

Akibatnya, permintaan bantuan untuk air bersih di masyarakat semakin meningkat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, merinci sejumlah desa di Kabupaten Bantul yang mengalami dampak kekeringan cukup parah tersebar di Kecamatan Imogiri di Desa Wukirsari lalu Kecamatan Piyungan di desa Srimulyo dan Sitimulyo.

Kemudian kecamatan Dlingo di desa Terong dan Desa Muntuk.

"Saat ini intensitas droping air bersih kita tingkatkan. BPBD bersama PMI dan Tagana sudah mendistribusikan 1.000 tangki air bersih," kata dia, kemarin.

Menurut dia, musim penghujan diprediksi baru akan datang pada dasarian kedua di bulan November mendatang.

Artinya, musim kemarau masih menyisakan satu bulan lebih sebelum memasuki musim penghujan.

Padahal, kondisi sumur ataupun sumber air di Bantul saat ini kondisinya mulai mengering.

Beruntung, bukan hanya bantuan dari pemerintah, kata Dwi, sejumlah instansi, lembaga ataupun komunitas sosial banyak yang ikut memberikan bantuan air bersih.

Namun demikian, Dwi berharap teman-teman komunitas, instansi ataupun lembaga sosial yang ingin memberikan bantuan air bersih di Bantul bisa berkoordinasi dengan BPBD.

Hal ini bertujuan agar penyaluran bantuan dimasyarakat bisa tepat sasaran, efektif dan efisien sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.

"Jangan sampai ada yang kelebihan maupun kekurangan," terang dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved