Tanggapi Ajakan Unjuk Rasa Pelajar SMA Se-DIY, Kepala SMAN 6 Yogyakarta Larang Siswanya Ikut Aksi
Kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta, Munjid Nur Alamsyah, melarang siswanya untuk ambil bagian dalam rencana aksi tersebut
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pesan berantai yang mengatasnamakan 'Front Aliansi Siswa Pelajar DIY' beredar viral melalui aplikasi percakapan beberapa hari terakhir.
Pesan tersebut mengajak para pelajar ikut dalam aksi Catatan Akhir Demokrasi di Korupsi 2019.
Dalam undangan ini, aliansi tersebut mengajak siswa-siswi SMA dan SMK di Yogyakarta untuk mengadakan aksi bertajuk 'Siswa Siswi Indonesia Bergerak: Catatan Akhir Demokrasi Di Korupsi 2019 Dari Siswa Siswi Yogyakarta'.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMA Negeri 6 Yogyakarta, Munjid Nur Alamsyah, melarang siswanya untuk ambil bagian dalam rencana aksi yang ramai digaungkan melalui pesan berantai di WhatsApp Grup baru-baru ini.
"SMAN 6 menolak dan melarang siswa mengikuti kegiatan tersebut," tegas Kepsek Munjid Nur Alamsyah kepada TribunJogja.com, Kamis (26/9/2019).
Menurut Munjid, alasan pelarangan dikarenakan acara tersebut merupakan acara yang tidak jelas baik penanggung jawab maupun tujuan acara tersebut.
"Ketidak jelasan tujuan (acara) dan penanggung jawab kegiatan," tandasnya.
Pihaknya tak ingin aksi tersebut justru menimbulkan efek negatif bagi anak didik dan bagi instansi sekolahnya.
"Apalagi itu (dilakukan) di jam pembelajaran," tandasnya. (*)