Yogyakarta

Sikapi Karhutla, Aliansi Masyarakat di Yogyakarta Minta Pemerintah Tindak Tegas

Aliansi Masyarakat yang mengatasnamakan 'Gerakan Masyarakat Melawan Asap' (GMMA) menggelar aksi damai di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Kamis (26/9/2

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Wahyu Setiawan
Aliansi Masyarakat yang tergabung dalam 'Gerakan Masyarakat Melawan Asap' (GMMA) menggelar aksi damai di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Kamis (26/9/2019). Mereka merespon fenomena kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aliansi Masyarakat yang mengatasnamakan 'Gerakan Masyarakat Melawan Asap' (GMMA) menggelar aksi damai di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Kamis (26/9/2019).

Aksi ini dilatari kejadian maraknya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang akhir-akhir ini terjadi di beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan.

Ahmad Ghozali Koordinator Umum GMMA menyebutkan kebakaran yang saat ini terjadi merupakan tindakan ilegal yang dilakukan oleh oknum pengusaha maupun perusahaan yang ingin membuka lahan.

"Mereka melakukan (pembukaan lahan) dengan cara membakar dengan tidak menghiraukan dampak yang diakibatkan terhadap aktivitas dan kehidupan masyarakat," katanya di sela aksi.

Kisah Mbah Sumo Ikut Padamkan Kebakaran Gunung Slamet, Dijuluki Kijang Karena Langkahnya Cepat

Dalam aksi ini, GMMA juga turut menyatakan sikap dan tuntutannya pada pemerintah.

Sedikitnya ada lima tuntutan yang mereka sampaikan diantaranya menuntut agar perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran hutan dan pembukaan lahan secara ilegal serta menimbulkan keresahan pada masyarakat untuk ditindak tegas sesuai UU yang berlaku.

"Hutan adalah sumber kehidupan, stop pembakaran hutan dan lahan karena karhutla hanya akan menimbulkan keresahan dan merugikan masyarakat," tandasnya.

Pihaknya juga menuntut agar pengusaha yang telah melakukan karhutla bertanggung jawab atas kejadian yang ditimbulkan dengan menyediakan tenaga medis serta obat-obatan di daerah yang terkena dampak.

Serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala mengenai penyakit akibat kebakaran hutan dan lahan.

Drone Gamaforce UGM Berpeluang Mampu Petakan Kawasan Karhutla

Tak hanya itu, ditambah Ghozali, aksi ini juga menuntut agar pengusaha dan pemilik lahan agar melakukan pembukaan lahan yang ramah lingkungan sehingga kejadian kebakaran hutan, lahan gambut atau lahan yang rentan tidak menjadi event tahunan dan momok bagi masyarakat.

"Usut tuntas aktor intelektual karhutla, udara bersih milik seluruh warga dan jangan kalian renggut hak kami untuk beraktivitas dengan normal tanpa takut kabut asap, stop karhutla sekarang juga," tegasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved