Pendidikan
Drone Gamaforce UGM Berpeluang Mampu Petakan Kawasan Karhutla
Dosen FMIPA UGM tersebut mengatakan upaya pemetaan karhutla sudah pernah dicoba sebelumnya pada 2016 dengan kamera dan sensor panas.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Drone Karya Tim Gamaforce UGM akan dikembangkan agar mampu memetakan kawasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dosen Pembimbing Gamaforce, Andi Dharmawan mengatakan sudah ada penjajakan untuk itu.
"Sudah ada rencana kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait pemetaan Karhutla," jelas Andi di Stadion Pancasila UGM, Kamis (26/09/2019).
Andi mengklaim kemampuan drone Gamaforce sudah setara dengan Drone Thermal buatan luar negeri. Namun yang membedakan adalah sensor untuk pemetaan titik api karhutla.
• Seperti Ini Kecanggihan Drone Ashwincarra Karya Tim Gamaforce UGM, Mampu Terbang Hingga 150 km/jam
Dosen FMIPA UGM tersebut mengatakan upaya pemetaan karhutla sudah pernah dicoba sebelumnya pada 2016 dengan kamera dan sensor panas.
Namun ternyata kinerjanya belum optimal.
"Citra kamera menghasilkan gambar hitam, sedangkan sensor menunjukkan citra berwarna merah semua, tanpa terlihat titik spesifik," jelas Andi.
Oleh karena itu, Andi berencana akan mengajak ahli pembuatan sensor untuk mengembangkan sensor panas, gas, dan asap untuk drone buatan mereka.
• Drone Supersonik DR-8 Milik China Mampu Terbang dengan Kecepatan 4000 KM Perjam
Salah satunya model Electronic Nose yang mampu "mencium" titik paling pekat sumber karhutla. Titik api yang menjadi sumbernya pun bisa lebih cepat dideteksi.
"Hal ini tentu sangat membantu petugas dalam menangani karhutla secara efisien," kata Andi.
Ia juga mengatakan biaya Drone buatan mereka lebih murah. Selain karena buatan dalam negeri, Andi mengatakan Gamaforce UGM sudah berpengalaman membuat Drone sejak 2011.(TRIBUNJOGJA.COM)