Setelah 13 Reasons Why, Selena Gomez Jadi Eksekutif di Film Dokumenter Netflix
Setelah 13 Reasons Why, Selena menjadi eksekutif produser dalam film dokumenter Netflix terbaru. Film tersebut akan dirilis tanggal 2 Oktober 2019.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Setelah 13 Reasons Why, Selena Gomez Jadi Eksekutif di Film Dokumenter Netflix
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri
Tribunjogja.com - Penyanyi Selena Gomez merupakan artis multitalenta.
Sebelumnya Selena menjadi eksekutif produser dalam serial Netflix 13 Reasons Why, bersama Diana Son, Tom McCarthy, Joy Gorman Wettels, Steve Golin, Michael Sugar, Mandy Teefey dan Kristel Laiblin (PHEW.)
Selena juga mengisi soundtrack dalam dalam serial drama 13 Reasons Why sesi satu dan dua. Lagu Only You, Back To You dan Kill Them with Kindness dapat didengarkan di streaming musik.
Serial ini mencapai sesi ketiga yang dirilis di Netflix pada 23 Agustus 2019. 13 Reasons Why menceritakan bullying remaja di SMA Liberty.
Sesi satu dan dua menceritakan misteri penyebab bunuh dirinya Hannah Baker sementara sesi ketiga menceritakan misteri pembunuhan Bryce Walker.
Setelah 13 Reasons Why, Selena Gomez menjadi eksekutif produser dalam film dokumenter Netflix terbaru. Film tersebut akan dirilis di Netflix tanggal 2 Oktober 2019.
Film dokumenter tersebut menceritakan tentang delapan keluarga yang menjadi imigran di negara Amerika Serikat.
Keluarga tersebut mengizinkan Netflix untuk membuat dokumenter kisah mereka.
Sebagai imigran mereka menghadapi aturan imigrasi Amerika Serikat yang rumit. Sementara itu keluarga yang lain bertahan dan berupaya untuk mengejar mimpi mereka di Amerika.
"Saya memilih untuk memproduksi seri ini, Living Undocumented, karena selama beberapa tahun terakhir, kata 'imigran' tampaknya menjadi kata yang negatif," kata Selana dikutip dari hollywoodreporter.com.
Dia berharap serial ini dapat menjelaskan bagaimana rasanya hidup sebagai imigran di negara Amerika yang tidak punya dokumen resmi.
Menurutnya orang-orang orang-orang tersebut berani untuk memilih berbagi cerita.
(Tribun Jogja| Dwi Latifatul Fajri)