Yogyakarta

Aksi 'Gejayan Memanggil' Jadi Berkah untuk Bang Harun

Aksi “Gejayan Memanggil” yang berpusat di Simpang Tiga Jl Colombo - Jl Gejayan, Yogyakarta, Senin (23/9/2019) siang menjadi berkah tersendiri bagi par

Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
istimewa
Bang Harun, pedagang minuman (topi merah) saat melayani pembeli para peserta aksi Gejayan Memangil di Jl Gejayan, Yogyakarta, Senin (23/9/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aksi “Gejayan Memanggil” yang berpusat di Simpang Tiga Jl Colombo - Jl Gejayan, Yogyakarta, Senin (23/9/2019) siang menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang kaki lima yang menjual dagangan di lokasi tersebut.

Salah satunya Bang Harun, penjual Es Jagung Hawai.

Siang itu, cuaca begitu terik di lokasi karena aksi dimulai sekitar pukul 12.00 siang kala matahari tepat di atas kepala.

Hanya sebagian Jl Colombo dan Jl Gejayan yang terdapat pohon.

Sisanya, beratap langit yang membuat suasana terasa makin panas.

Apalagi, para peserta aksi yang berada tepat di simpang tiga.

Aksi Damai #Gejayan Memanggil Berjalan Tertib

Beberapa jam setelah aksi dimulai, sebagian dari peserta aksi pun nampak membeli minuman mineral di sekitar lokasi.

Siang itu, memang ada beberapa pedagang kaki lima yang “mangkal” bersama gerobak dagangannya tak jauh dari lokasi aksi berjalan.

Sebagian besar, adalah para penjual minuman.

Salah satunya Bang Harun, pedagang Es Jagung Hawai yang siang itu seperti meraup berkah atas usahanya. Karena sekitar tiga jam ia berada di lokasi, dagangan es miliknya nyaris ludes diserbu oleh para peserta aksi.

“Tinggal sedikit ini, es nya sudah habis. Lumayan pembelinya banyak dari peserta aksi ini,” kata Bang Harun.

Bang Harun memang sengaja berencana membuka dagangannya di lokasi aksi.

Info media sosial tentang rencana aksi orasi mahasiswa di hari itu sudah diketahui sejak hari sebelumnya.

Ingin memanfaatkan momentum ramai massa, Bang Harun menambah bahan es jagung dari yang biasanya 8 kg menjadi 12 kg.

Mahasiswa Punguti Sampah Usai Aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo

Tujuan pertama Bang Harun sebenarnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menjadi salah satu titik kumpul aksi.

Karena ia kesulitan menuju lokasi akibat lalu lintas yang padat, Bang Harun memilih langsung menuju lokasi aksi di Jl Gejayan.

Beruntung, meski beberapa ruas jalan di sekitar lokasi ditutup, Bang Harun tetap bisa masuk.

“Saya sempat tanya ke petugas kepolisian yang berjaga boleh masuk (ke lokasi aksi) tidak. Kata petugas polisi boleh. Mungkin karena memang situasi aman. Saya lihat suasana aksi juga cukup kondusif jadi saya beranikan masuk mendekat ke lokasi. Syukurlah banyak yang beli, yang beli banyak dari peserta aksi,” kata Bang Harun.

Ia bersyukur karena hari itu dagangannya hampir ludes. Tanpa menyebut nominalnya, Bang Harun mengaku hari itu menjadi berkah baginya.

“Kalau ada aksi mahasiswa yang aman dan damai seperti hari ini masyarakat pasti mendukung. Kan mereka ini mewakili rakyat jadi jangan merugikan warga sekitar kalau sedang aksi,” kata Bang Harun.

Obed Kresna, salah satu peserta dan juga inisiator aksi menyebut, aksi direncanakan supaya berjalan aman dan tertib demi menunjukkan bahwa para peserta aksi bukan bagian dari kelompok tertentu.

Artinya, aksi kemarin merupakan suara dari masyarakat dan mahasiswa yang merasa ada masalah di negeri ini.

“Aksi ini sekaligus juga menjadi bukti jika para mahasiswa Yogyakarta tidak terprovokasi oleh elit-elit politik yang punya kepentingan tertentu. Dalam aksi ini kamu juga tidak membawa nama kampus masing-masing tapi membawa nama mahasiswa sebagai individu, warga negara dan masyarakat,” Kata Obed. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved