Liga Indonesia

Manfaatkan Penundaan Jadwal, PSIM Evaluasi Tumpulnya Lini Depan  

Pembenahan harus segera direalisasikan, atau target promosi menuju kompetisi kasta tertinggi, hanya sekadar mimpi.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
PSIM Yogyakarta saat bersua Persatu Tuban, pada putaran pertama Liga 2 2019 lalu, di Stadion Bumi Wali, Tuban, Sabtu (20/7/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kiprah PSIM Yogyakarta di Liga 2 2019 ternodai kekalahan beruntun yang didapat dalam tiga pertandingan terakhir.

Pembenahan harus segera direalisasikan, atau target promosi menuju kompetisi kasta tertinggi, hanya sekadar mimpi.

Bagaimana tidak, selain rapuhnya barisan pertahanan, daya gedor lini depan Laskar Mataram pun belakangan semakin tumpul.

PSIM hanya mampu melesakkan satu gol saja dalam tiga laga, itupun lewat eksekusi penalti kala menjamu Mitra Kukar di pekan ke-13.

Laga Ditunda, PSIM Yogyakarta Bisa Maksimalkan Persiapan

Setelahnya, dalam dua pertandingan berturut-turut, kesebelasan berlambang Tugu Pal Putih tersebut, tidak mampu menggetarkan jala lawannya.

Yakni, saat away ke homebase Persik Kediri (2-0), kemudian di partai terakhirnya melawan PSBS Biak (1-0).

Fakta tersebut bisa dibilang jadi ironi tersendiri bagi lini depan PSIM, yang memiliki deretan striker papan atas seperti Cristian Gonzales, Rosi Noprihanis, serta nama baru pada diri Aldaier Makatindu, yang sampai sejauh ini belum bisa mengakhiri kebuntuannya.

Padahal, mereka pun mendapat sokongan penuh dari gelandang serang jempolan layaknya Ichsan Pratama, atau Witan Sulaeman.

Benar saja, melihat penampilan belakangan, PSIM memang tampak begitu kesulitan hanya sekadar untuk menciptakan peluang.

Posisi PSIM Yogyakarta Tertahan di Peringkat Tiga Seusai Kalah dari PSBS Biak

Pelatih PSIM, Aji Santoso pun mengakui, rapuhnya lini belakang, plus mandulnya barisan penyerang, menjadi kendala yang harus secepatnya dievaluasi.

Pasalnya, Raymond Tauntu dan kolega bakal menjamu lawan berat, Madura FC, Senin (23/9/2019) nanti.

"Evaluasi masih sama, pertahanan dan penyerangan yang harus diperbaiki karena saat melawan PSBS lalu, permasalahan ada di sana," katanya, Rabu (18/9/2019).

Oleh sebab itu, ditundanya jadwal pertandingan versus Persatu Tuban yang sedianya berlangsung pada Kamis (19/9/2019), dianggap jadi keuntungan tersendiri.

Ya, selain memperpanjang recovery, PSIM pun memiliki lebih banyak waktu untuk pembenahan.

"Karena penundaan jadwal ini, waktu recovery yang kita punya kan lebih panjang ya, ini jadi keuntungan tersendiri," ucap eks juru taktik Arema FC itu.

Namun, ia tak menampik, terdapat sisi kerugian yang harus ditanggung timnya akibat penundaan jadwal ini.

Ya, kesempatan bermain di kandang dua kali beruntun pun terlepas.

Padahal, Laskar Mataram kini benar-benar tengah membutuhkan tambahan poin.

PSIM Yogyakarta Kalah Lagi, Aji Santoso : Pemain Belakang Ceroboh

"Sebenarnya kita dirugikan juga dengan situasi ini, seharusnya ini kita dua kali main home. Tapi, dengan penundaan jadwal ini, kita hanya main satu home," ucap pria kelahiran 49 tahun silam itu.

Akan tetapi, apapun alasannya, seluruh laga kandang tersisa, harus mampu dimaksimalkan Laskar Mataram yang kini tercecer di posisi ke-6, mengoleksi 21 angka dari 14 laga.

PSIM pun dituntut berbenah, sekaligus kembali ke habitatnya di zona empat besar. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved