Pelukan Hangat Risma untuk Siswa yang Terjerumus Miras dan Narkoba Bingin Seisi Ruangan Tertunduk
Pelukan Hangat Risma untuk Siswa yang Terjerumus Miras dan Narkoba Bingin Seisi Ruangan Tertunduk
Pelukan Hangat Risma untuk Siswa yang Terjerumus Miras dan Narkoba Bingin Seisi Ruangan Tertunduk
TRIBUNJOGJA.COM - Suasana haru terasa saat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memeluk seorang pelajar yang terjerumus miras atau minuman keras.
Pelajar kelas 8 sebuah SMP swasta di Surabaya ini harus berurusan dengan polisi karena tertangkap saat razia.
"Kamu kenapa Nak. Aku yakin melihat wajahmu, kamu bukan anak nakal. Kenapa ikut pesta miras. Janji ke Ibu ya. Kalau ketahuan minta diapakan," ucap Risma sebelum memeluk pelajar berinisial I ini di Kediaman Wali Kota Risma, Selasa (10/9/2019).
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini terus memeluk pelajar yang berseragam putih biru itu. Ekspresi Risma menunjukkan empatinya kepada bocah SMP ini.
"Kamu masih punya masa depan," ucap Risma lirih.
Saat itu juga, Risma meletakkan microphone yang semula dia pegang. Risma terus memberikan motivasi kepada bocah ini. Suasana makin haru karena dengan keibuannya, Risma makin memeluk erat sambil mengelus halus kepala dan pundak pelajar SMP itu.
Tampak semua yang hadir ikut terharu. Bahkan para camat dan sejumlah kepala dinas ikut merunduk haru. Mereka menatap ada 38 anak pelajar SMP dan SD yang diundang khusus oleh Wali Kota Surabaya.
Selain mereka ada beberapa pelajar yang putus sekolah. Para pelajar itu menjadi tamu istimewa Risma bersama semua camat dan para guru. Mereka dianggap istimewa karena ternyata puluhan siswa itu terlibat perbuatan kriminal.
Pelajar SD dan SMP itu ada yang terlibat tawuran. Ada pula yang diamankan petugas karena kedapatan ngelem (zat adiktif dengan bau nge-fly), ada yang terlibat narkoba hingga putus sekolah.
Risma akhirnya mempersilakan pelajar tadi duduk kembali.
Tidak hanya guru, Risma juga menghadirkan para orang tua semua pelajar yang tersangkut masalah hukum itu.
"Semua mari selamatkan generasi kita," ucap Risma.
Tidak berhenti di situ. Perempuan asli Kediri ini juga menanyai satu per satu pelajar tersebut.
Dengan pendekatan sebagai pemimpin sekaligus ibu, Risma tegas meminta para pelajar itu menghentikan perbuatan yang tidak saja memusnahkan masa depan.