Penjelasan Polisi Keterkaitan Benny Wenda dengan Tersangka Penggerak Massa di Jayapura

Benny Wenda merupakan tokoh separatis asal Papua yang diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Editor: Iwan Al Khasni
KOMPAS.com/Devina Halim
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019) 

Penjelasan Polisi Keterkaitan Benny Wenda dengan Tersangka Penggerak Massa di Jayapura

TRIBUNJOGJA.COM ----- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kedua tersangka penggerak massa kerusuhan di Jayapura, Papua, diduga memiliki keterkaitan dengan Benny Wenda.

Benny Wenda merupakan tokoh separatis asal Papua yang diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Sementara, kedua tersangka penggerak massa tersebut berinisial FBK (atau FK) dan AG.

"Keterkaitannya ada, jaring komunikasi itu ada (dengan Benny Wenda)," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019).

Polisi, kata Dedi, masih mendalami keterkaitan dua tersangka tersebut dengan Benny Wenda.

FBK sebelumnya ditangkap di wilayah Papua saat akan berangkat menuju Wamena, pada Rabu (4/9/2019).

Sementara, AG ditangkap di rumah susun (rusun) Waena di Jayapura, pada hari yang sama.

Menurut polisi, keduanya dituduh menggerakkan massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) terkait kerusuhan di Jayapura.

Dedi mengatakan, polisi juga menduga kedua tersangka digerakkan oleh auktor intelektualis di Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

"(AG dan FBK) bagian daripada tim penggerak AMP di Jayapura, yang digerakkan nanti dari aktor intelektual yang di KNPB," katanya.

Polisi pun masih memeriksa dua tokoh KNPB yang berinisial V dan AK. Dedi menuturkan, keduanya masih berstatus sebagai saksi.

Lebih lanjut, kata Dedi, polisi juga masih mengejar sejumlah tokoh KNPB lainnya yang diduga terkait dengan Benny Wenda dan memiliki peran merancang kerusuhan.

"Penyidik masih melakukan pengejaran terhadap beberapa tokoh KNPB, yang diduga juga terkoneksi dengan BW," tutur dia.

"Kemudian langsung memerintahkan dengan memanfaatkan AMP-AMP untuk melakukan mobilisasi kemudian menyiapkan desain untuk kerusuhan dan melakukan provokasi langsung di lapangan," sambung Dedi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved