Pesan Mendalam Di Balik Video Klip Billie Eilish All the Good Girls Go to Hell
Video Klip Billie Eilish All the Good Girls Go to Hell trending di Youtube. Sebenarnya Billie memberikan pesan dalam video klip tersebut.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Mona Kriesdinar
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri
TRIBUNJOGJA.COM - Video Klip Billie Eilish "All the Good Girls Go to Hell" trending di Youtube. Video klip tersebut ditonton sebanyak 27 juta kali sejak 2 hari diunggah.
Lagu All the Good Girls Go to Hell masuk dalam track album "When We All Fall Asleep, Where Do We Go?". Penyanyi berusia 17 tahun tersebut sukses menduduki posisi ranking musik online.
Billie juga berkolaborasi dengan penyanyi terkenal seperti Justin Bieber dan Khalid.
Video baru Billie Eilish untuk "All the Good Girls Go to Hell" paling menakutkan daripada video klip Bury A Friend.
Ketika awal pembuka Billie menyebutkan My Lucifer is lonely (Luciferku kesepian). dan lirik "Standing there, killing time" berdiri disana memakan waktu.
Lalu dalam video klipnya Billie disuntik dijatuhkan dalam sebuah lubang hitam serta sayap hitam dipunggungnya. Sebenarnya Billie memberikan pesan dalam video klip tersebut.
Dikutip dari Seventeen.com, Billie membahas tentang perubahan iklim yang penah dibahas dalam KTT Aksi Global 2019 PBB. Acara tersebut berakhir bulan September.
Dalam video klipnya, Billie menyinggung perubahan iklim dengan cara sederhana dan artistik.
Adegan setelah Billie disuntik, dia dijatuhkan dalam lubang hitam berminyak, sayapnya yang berwarna putih menjadi hitam.
Billie bangun merangkak dan berjalan tertatih keluar dalam lubang minyak tersebut.
Penyanyi berusia 17 tahun, ingin menunjukkan dampak hewan yang terkontaminasi minyak.
Hewan yang terkontaminasi minyak akan mengalami masalah kesehatan. Lebih parahnya menyebabkan kematian bahkan kepunahan.
Dalam video klip diibaratkan lubang minyak itu memperlambat dan menghambat kemampuan Billie.
Lalu daerah sekitar yang terbakar di video klip Billie menunjukkan pemanasan global dan pembakaran hutan hujan di Amazon.
Proses pembuatan video tersebut tidak mudah. Di unggah Instagram Billie sempat curhat tentang kesusahan selama syuting video klip. Dia menggantung crane dan menyeret sayap berukuran 25 kaki yang ditutupi lendir hitam. Sayap tersebut lebih berat dan menyiksanya ketika berjalan.
Billie ingin mengkampanyekan kerusakan lingkungan berdampak pada pemanasan global dan satwa liar. Setelah video dirilis, Billie mengunggah postingan di Insta Story :

"Right now there are millions of people all over the world begging our leaders for attention," she wrote. "Our earth is warming up at an unprecedented rate, ice caps are melting, our oceans are rising, our wildlife is being poisoned and our forests are burning." She also shared info about the UN Climate Action Summit, as well as two strikes that will occur on September 20th and September 27th, when "millions of us will walk out of our workplaces and homes to join young climate strikers on the streets and demand an end to the age of fossil fuels," according to the Global Climate Strike's website. You can learn more about their initiative here.
"Saat ini ada jutaan orang di seluruh dunia memohon perhatian untuk pemimpin kita. Bumi kita memanas pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, lapisan es mulai mencair, air laut meningkat, dan satwa liar teracuni karena hutan kita dibakar. Pada 20 September dan 27 September, ketika jutaan orang akan keluar dari tempat kerja dan rumah untuk bergabung bersama di jalan menuntut perubaha cuaca dan mengakhiri usia bahan bakar fosil. #climatestrikes @greenpeace."
(*)
( Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri )