Agenda Jogja Hari Ini

Tari Lawung Ciptaan Sultan HB X Akan Ditampilkan di Festival Keraton Nusantara XIII

Tarian tersebut dipilih karena tema rombongan Keraton Yogyakarta pada FKN ini berkaitan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Beksan (Tari) Lawung yang merupakan karya dari Sri Sultan Hamengku Buwono I, raja pertama Kasultanan Yogyakarta (1755-1792) akan ditampilkan dalam festival tahunan bertajuk “Festival Keraton Nusantara” (FKN) XIII tanggal 7 hingga 12 September 2019 mendatang.

Tarian yang menggambarkan adu ketangkasan prajurit bertombak ini akan ditampilkan oleh 36 penari.

KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhomardowo Keraton Yogyakarta dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa pada FKN tersebut, Keraton Yogyakarta memilih beksan Lawung untuk ditampilkan dalam FKN.

Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet

Tarian tersebut dipilih karena tema rombongan Keraton Yogyakarta pada FKN ini berkaitan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono I.

“Tema rombongan keraton adalah Sri Sultan Hamengku Buwono I yang sarat dengan semangat keprajuritan. Oleh karena itu, tarian yang dipilih adalah Tarian Lawung,” jelas KPH Notonegoro dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, Kamis (5/9/2019).

Tari Lawung ini  adalah tarian yang menggambarkan adu ketangkasan prajurit bertombak.

Tarian ini terinspirasi dari Watangan.

Watangan merupakan latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak yang biasa dilakukan oleh Abdi Dalem Prajurit pada masa lalu.

Video Viral Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X Naik Becak, Terciduk Bawa Ayam Goreng

Gerakan-gerakannya cenderung mengandung unsur heroik, patriotik, dan berkarakter maskulin.

Selain menampilkan tari Lawung, dalam FKN yang akan dipusatkan di Istana Kedatuan Luwu, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan ini, Keraton Yogyakarta juga akan menyajikan parade/defile prajurit, pameran benda pusaka dan koleksi Keraton Yogyakarta, serta peragaan busana prajurit.

“Untuk pameran sendiri, Keraton Yogyakarta akan menghadirkan tampilan beberapa foto pusaka, serat, yang bertemakan HB I dengan format digital. Pengunjung dan peserta pameran lainnya akan dapat melihat koleksi keraton tersebut dalam bentuk digital flip book,” jelasnya.

KPH Indrokusumo, dari Kadipaten Pakualaman juga menjelaskan, Kadipaten Pakualaman akan menampilkan beragam kebudayaan dan tradisi yang dimiliki di FKN.

Keraton Yogyakarta Akan Usung Konsep Seputar Sri Sultan HB I di Festival Keraton Nusantara XIII 2019

Untuk tarian yang ditampilkan, Kadipaten Pakualaman akan menyajikan Beksan Floret yang ditarikan oleh delapan penari.

"Beksan ini dibuat oleh Paku Alam IV karena terinspirasi dengan olahraga anggar. Namun demikian, senjata anggar yang digunakan pada saat ini telah disesuaikan dengan standar dari Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi)," jelasnya.

Kadipaten Pakualaman juga akan menyajikan sejumlah hal dalam pameran tersebut diantaranya adalah silsilah Pakualaman, foto koleksi kereta, kegiatan-kegiatan dan tradisi adat, serta foto dan display bregada prajurit Kadipaten Pakualaman.

Tak hanya itu, busana Adipati Pakualam beserta pernak-perniknya, termasuk segala jenis pakaian adat yang dimiliki Kadipaten Pakulaman juga akan dipamerkan di FKN. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved