Gunungkidul

Kerap Serang Lahan Pertanian di Gunungkidul, Populasi Monyet Ekor Panjang Akan Dikurangi

Pada tahun ini, sudah ada 11 kecamatan di Gunungkidul yang mengalami serangan monyet ekor panjang.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Untuk atasi permasalahan yang diakibatkan serangan monyet ekor panjang, jika diizinkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta akan mengirim monyet ekor panjang ke negara lain seperti Amerika dan China.

Pada tahun ini, sudah ada 11 kecamatan di Gunungkidul yang mengalami serangan monyet ekor panjang dan kecamatan yang megalami serangan terparah adalah Kecamatan Panggang, dan Kecamatan Girisubo.

Pernyataan tersebut diutarakan oleh Petugas BKSDA Kabupaten Gunungkidul, Agus Sunarto, Kamis (5/9/2019).

"Kami mendapatkan banyak laporan dari masyarakat terkait perusakan lahan pertanian oleh kawanan monyet ekor panjang. Dari penghitungan kasar di Girisubo terdapat lima koloni dengan jumlah kurang lebih 50-100 ekor," jelasnya pada Tribunjogja.com.

Ia mengatakan perusakan lahan pertanian diduga disebabkan karena populasi yang meningkat, sedangkan jumlah makanan di habitat monyet ekor panjang semakin berkurang lantaran musim kemarau.

"Meskipun tergolong hama monyet tidak bisa dihilangkan, karena bisa mengganggu ekosistem yang ada. Balai KSDA Yogyakarta sudah mengirimkan petugas untuk pengajuan pengurangan populasi ke Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam, Kementrian Kehutanan," ucapnya.

Pengurangan populasi monyet ekor panjang di Kabupaten Gunungkidul rencananya akan dilakukan 60 hingga 70 persen.

Penguranagan populasi kali ini akan dilakukan oleh pihak ketiga, seperti yang dilakukan pada tahun 2010 lalu yang melibatkan warga dari Suku Badui untuk menangkap ratusan ekor monyet ekor panjang.

"Jadi kita hanya mengajukan, nantinya yang menangkap dari perusahaan yang memiliki izin ekspor. Mereka punya kuota 20.000 ekor perempat tahun. Monyet akan diekspor ke China dan Amerika," ujarnya.

Agus mengatakan kawanan monyet juga diberikan ruang untuk berkembang biak namun lokasinya ditentukan yaitu di kawasan suaka margasatwa yang terletak di Kecamatan Paliyan dengan luas 400 hektar.

"Untuk pakan monyet BKSDA telah menanam ratusan pohin buah-buahan itu bertujuan agar monyet tidak merusak lahan-lahan masyarakat. Ada 14 jenis pohon buah yang kita tanam di sekitar SM (Suaka Margasatwa) Paliyan," ucapnya.

Sebelumnya, sekawanan monyet ekor panjang turun dari habitatnya ke rumah-rumah warga dan menjarah makanan di warung warga Ngelanggeran, Patuk, Gunungkidul.

Seperti yang diutarakan oleh Paijem pemilik warung tersebut.

Selama monyet-monyet menyerbu membuat dirinya tidak bisa beristirahat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved