Pembelaan Aji Santoso atas Performa Kiper PSIM Yogyakarta I Putu Pager
Pada laga ini, Pager kembali dipercaya oleh Aji untuk menjadi penjaga gawang Laskar Mataram
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih PSIM Yogyakarta, Aji Santoso, memberikan pembelaan terhadap performa I Putu Pager saat melawan Persik Kediri, Senin (3/9/2019) kamarin.
Pada laga ini, Pager kembali dipercaya oleh Aji untuk menjadi penjaga gawang Laskar Mataram, sekalipun kiper asal Bali ini tengah mendapat sorotan seusai pekan lalu melakukan blunder yang berujung gol saat menghadapi Mitra Kukar di Stadion Mandala Krida.
Sayang, periode buruk belum usai bagi eks penjaga gawang Bogor FC ini.
Bagaimana tidak, dua gol Macan Putih lewat Septian Bagaskara ke gawang PSIM tak lepas dari blunder I Putu Pager.
Gol pertama dicetak Septian Bagaskara memanfaatkan buruknya koordinasi lini belakang PSIM, plus blunder Hisyam Tolle dan I Putu Pager menit ke-60. Septian tanpa kesulitan berarti mencocor bola ke gawang kosong.
Hanya berselang lima menit, striker Timnas U-22 itu mencatat brace, sekaligus menggandakan keunggulan Persik.
Septian Bagaskara memaksimalkan bola rebound di mulut gawang, hasil antisipasi yang kurang sempurna dari kiper PSIM.
Aji Santoso mengakui bahwa kesalahan Pager tersebut berimbas besar kepada kekalahan timnya.
Namun, ia memberi simpati terhadap sang kiper karena ia tahu Pager akan menjadi bulan-bulanan publik.
"Dia (Pager) tentu tidak ingin melakukan kesalahan. Tetapi, dalam sepak bola hal itu mungkin saja terjadi," kata Aji.
Lebih lanjut, eks arsitek Persela Lamongan ini jujur mengakui kelemahan vital di tim asuhannya pada pos penjaga gawang. Dia terpaksa menurunkan I Putu Pager, karena menurutnya kiper pelapis kualitasnya tak lebih baik.
"Jujur sebelum pertandingan, penjaga gawang kami Putu Pager dalam tekanan. Sementara penjaga gawang kedua kami yakni si Ivan tak diturunkan karena pelatih kiper menilai kualitasnya cukup jauh. Jadi mau tidak mau kami paksa Pager tetap bermain," ungkap Aji.
Aji mengakui dua gol yang bersarang ke gawang PSIM tidak lepas dari kesalahan kiper asal Bali tersebut.
"Kembali kesalahan ada di pemain kami. Gol pertama karena kurang komunikasi. Gol kedua, karena kiper kurang lengket dalam tangkapan," pungkasnya. (*)