Bacaan Doa Sebelum Mengkonsumsi Makanan yang Kehalalannya Diragukan

Islam mengajarkan umatnya untuk mengkonsumsi makanan dan minuman halal. Berikut bacaan doa sebelum makan jika meragukan halalnya makanan.

Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Mona Kriesdinar
metro.co.uk
metro.co.uk, Bacaan Doa Sebelum Makan 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri

TRIBUNJOGJA.COM - Di Indonesia, banyak makanan dan minuman yang sudah diberi label halal. Karena hukum agama, makanan yang masuk kategori halal terjamin untuk kesehatan. Selain itu bahan-bahannya terjamin sesuai aturan Islam.

Islam mengajarkan umatnya untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.

Bacaan Doa Diberikan Keteguhan Hati, Bisa Dibaca untuk Melupakan Mantan

Namun terkadang ketika bepergian dan diundang makan, kita tidak dapat mengetahui perihal kehalalan makanan. Karena makanan sudah tersaji tinggal disantap.

Bacaan Doa Pendek untuk Membuka Pemikiran dan Ide Kreatif

Dikutip dari nu.or.id, Syekh M Nawawi Banten mengutip doa Syekh Sya‘rani ketika diundang untuk mengonsumsi jamuan makanan yang diragukan kehalalannya.

Bacaan Doa Agar Panjang Umur dan Banyak Harta

Berikut bacaan doa sebelum makan jika meragukan halalnya makanan : 

اللَّهُمَّ احْمِنِي مِنَ الأَكْلِ مِنْ هَذَا الطَعَامِ الَّذِي دُعِيْتُ إِلَيْهِ فَإِنْ لَمْ تَحْمِنِي مِنْهُ فَلَا تَدَعْهُ يُقِيْمُ فِي بَطْنِي فَاحْمِنِي مِنْ الوُقُوْعِ فِي المَعَاصِي الَّتِي تَنْشَأُ مِنْهُ عَادَةً فَإِنْ لَمْ تَحْمِنِي مِنَ الوُقُوعِ فِي المَعَاصِي فَاقْبَلْ اسْتِغْفَارِي وَأَرْضِ عَنِّي أَصْحَابَ التَّبَعَاتِ فَإِنْ لَمْ تَقْبَلْ اسْتِغْفَارِي وَلَمْ تُرْضِهِمْ عَنِّي فَصَبِّرْنِي عَلَى العَذَابِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allāhummahminī minal akli min hādzat tha‘āmil ladzī du‘ītu ilahi. Fa in lam tahminī minhu, fa lā tada‘hu yuqīmu fī bathnī. Fahminī minal wuqū ‘I fil ma‘āshīl latī tansya’u minhu ‘ādatan. Fa in lam tahminī minal wuqū‘I fil ma‘āshī, faqbal istighfārī wa ardhi ‘annī ashhābat taba‘āti. Fa in lam taqbal istighfārī wa lam turdhihim ‘annī, fa shabbirnī ‘alal ‘adzābi, yā arhamar rāhimīna.

Artinya, “Ya Allah, lindungi aku dari mengonsumsi makanan ini yang mengundangku untuk itu. Jika Kau tidak melindungiku darinya, jangan biarkan dia bermukim di perutku. Lindungilah aku dari maksiat yang biasanya muncul karena makanan seperti ini. Kalau Kau tidak melindungiku dari maksiat, terimalah istighfarku. Buatlah mereka yang memiliki hak atasku ridha. Jika Kau tidak menerima istighfarku dan tidak membuat mereka yang memiliki hak atasku ridha, berikanlah kekuatan bagiku dalam menanggung azab-Mu, wahai Tuhan yang maha pengasih,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten dalam Syarah Qamiut Thughyan, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun], halaman 12).

(*)

(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved