Datangi Sumba Barat, Pemkot Magelang Promosikan UMKM dan Jalin Kemitraan UMKM
Kunjungan ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi UMKM di Kota Magelang serta mengandeng kemitraan
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang gencar mempromosikan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kota Magelang ke berbagai daerah di Indonesia.
Kali ini di satu daerah yang terkenal akan potensi pariwisatanya yakni di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono, mengatakan Pemkot Magelang bersama media yang ada di Kota Magelang berkunjung secara langsung ke Kabupaten Sumba Barat untuk belajar secara langsung bagaimana pengelolaan pariwisata yang ada di Sumba Barat, sehingga dapat begitu dikenal oleh masyarakat luas.
Kunjungan ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi UMKM di Kota Magelang serta mengandeng kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat di berbagai bidang, termasuk di bidang UMKM.
“Kami melihat potensi wisata di Sumba Barat yang sangat luar biasa. Kami ingin datang secara langsung untuk belajar bagaimana pengembangan bidang pariwisata di Sumba Barat, untuk dapat diterapkan di Kota Magelang. Di sini, kami ingin mempromosikan UMKM yang ada di Kota Magelang, juga menjalin hubungan kemitraan di bidang UMKM dengan Kabupaten Sumba Barat," kata Joko, Senin (26/8/2019) saat tatap muka dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, di Rumah Dinas Bupati Sumba Barat.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Kota Magelang secara langsung mempromosikan seluruh potensi yang ada di Kota Magelang, khususnya potensi UMKM agar dapat dikenal oleh masyarakat Sumba Barat.
Para pelaku UMKM yang ada di Kota Magelang mempromosikan secara langsung produk UMKM di hadapan Bupati Sumba Barat, Agustinus Naga Dapawole dan jajarannya.
Berbagai produk UMKM yang ada di Kota Magelang dipromosikan, mulai dari batik khas Magelang hingga produk olahan makanan seperti keripik paru, manisan salak pondoh, permen jeli salak, keripik sayur terong, keripik sayur pegagan, keripik sayur selederi, keripik sayur wortel, kerupuk tahu dan sirup jahe.
"Produk UMKM yang ada di Kota Magelang banyak sekali. Hasilnya bermacam-macam dan bervariasi, dan tak kalah dari daerah lain. Mulai dari batik sampai produk keripik. Seperti batik khas Kota Magelang dengan corak khas yang menggambarkan nama setiap kampung di Kota Magelang, corak Water Toren yang merupakan landmark Kota Magelang. Produk makanan seperti keripik kami pun juga sudah begitu terkenal dan dikirim ke daerah-daerah di Indonesia," ujar Ketua UMKM Kota Magelang, Iwing Setyowati, Senin (26/8/2019).
Bupati Sumba Barat, Agustinus Naga Dapawole, pun menyambut baik rombongan dari Pemerintah Kota Magelang dan media ini.
Ia mengapresiasi potensi-potensi yang ada di Kota Magelang, termasuk potensi UMKM yang begitu besar.
Dia pun tertarik untuk mengembangkan produk yang sama, tentu dengan ciri khas Sumba Barat.
Seperti dikatakannya, Sumba Barat terkenal akan potensi pariwisatanya yang sudah dikenal di Indonesia bahkan di mancanegara.
Potensi wisata baik wisata alam yang indah, pantai, gunung, desa tradisional atau kampung adat dan potensi budaya yang kaya.
"Potensi pariwisata di Sumba Barat begitu besar. Kami memiliki resort terindah di dunia yang terletak di Nihiwatu. Kami juga memiliki pantai dengan pasir terindah se-Asia Tenggara. Potensi budaya yang begitu beragam dan desa-desa tradisional atau kampung adat yang tradisinya masih sangat dijaga oleh masyarakat," kata Agustinus, Senin (26/8/2019).
Selain wisata, Sumba Barat juga mengandalkan potensi pertanian, perkebunan, dan perikanannya yang melimpah.
Hasil laut dari Sumba Barat diklaim memiliki kualitas tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Hal ini melihat dari potensi laut yang luas dan besar di Sumba Barat.
Potensi-potensi itu terus dikembangkan untuk menjadi ladang penghidupan dan kesejahteraan masyarakat Sumba Barat.
"Kami memang dikenal oleh pariwisata, tetapi Sumba Barat juga memiliki potensi yang lain yang tak kalah besar. Baik itu sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan perikanan. Hasil pertanian unggulan masih padi. Perkebunan berupa coklat. Hasil peternakan dari kerbau, sapi dan kuda. Seperti ternak kerbau ini sangat dibutuhkan karena masih menjadi tradisi untuk menyerahkan kerbau atau kuda dalam adat pernikahan atau belis," ujar Agustinus.
Pariwisata yang maju bukan untuk mengambil keuntungan saja.
Masyarakat juga dilibatkan untuk mengelola pariwisata sehingga mereka dapat menikmati manfaat dari sana.
"Kami tak hanya mengambil keuntungan saja, tetapi juga membagikan kepada masyarakat melalui Sumba Foundation. Pendidikan anak-anak disokong dari sana. Di Kampung-kampung adat, anak-anak diajarkan bahasa Inggris. Berkat komunitas English Gonto Kampung, para pemuda memberikan pelajaran Bahasa Inggris dari jenjang sekolah dasar, agar mereka dapat mengerti dan bisa menyambut wisatawan. Banyaknya kunjungan wisata ke kampung-kampung ada, kami membutuhkan itu untuk dapat memberikan dampak positif ke depan," katanya.
Kunjungan kerja dari Pemkot Magelang sendri dilaksanakan selama empat hari dari Senin (26/8) hingga Kamis (20/8), dipimpin oleh Walikota Magelang, Sigit Widyonindito; Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono; diikuti oleh para asisten dan staf ahli, Humas Pemkot Magelang serta awak media dari Kota Magelang.
Daerah yang pertama dikunjungi adalah Kabupaten Sumba Barat, kemudian menjelajah hingga Sumba Barat Daya dan sekitarnya. (*)