Datangi Sumba Barat, Pemkot Magelang Promosikan UMKM dan Jalin Kemitraan UMKM
Kunjungan ini juga bertujuan untuk mempromosikan potensi UMKM di Kota Magelang serta mengandeng kemitraan
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Selain wisata, Sumba Barat juga mengandalkan potensi pertanian, perkebunan, dan perikanannya yang melimpah.
Hasil laut dari Sumba Barat diklaim memiliki kualitas tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Hal ini melihat dari potensi laut yang luas dan besar di Sumba Barat.
Potensi-potensi itu terus dikembangkan untuk menjadi ladang penghidupan dan kesejahteraan masyarakat Sumba Barat.
"Kami memang dikenal oleh pariwisata, tetapi Sumba Barat juga memiliki potensi yang lain yang tak kalah besar. Baik itu sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan perikanan. Hasil pertanian unggulan masih padi. Perkebunan berupa coklat. Hasil peternakan dari kerbau, sapi dan kuda. Seperti ternak kerbau ini sangat dibutuhkan karena masih menjadi tradisi untuk menyerahkan kerbau atau kuda dalam adat pernikahan atau belis," ujar Agustinus.
Pariwisata yang maju bukan untuk mengambil keuntungan saja.
Masyarakat juga dilibatkan untuk mengelola pariwisata sehingga mereka dapat menikmati manfaat dari sana.
"Kami tak hanya mengambil keuntungan saja, tetapi juga membagikan kepada masyarakat melalui Sumba Foundation. Pendidikan anak-anak disokong dari sana. Di Kampung-kampung adat, anak-anak diajarkan bahasa Inggris. Berkat komunitas English Gonto Kampung, para pemuda memberikan pelajaran Bahasa Inggris dari jenjang sekolah dasar, agar mereka dapat mengerti dan bisa menyambut wisatawan. Banyaknya kunjungan wisata ke kampung-kampung ada, kami membutuhkan itu untuk dapat memberikan dampak positif ke depan," katanya.
Kunjungan kerja dari Pemkot Magelang sendri dilaksanakan selama empat hari dari Senin (26/8) hingga Kamis (20/8), dipimpin oleh Walikota Magelang, Sigit Widyonindito; Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono; diikuti oleh para asisten dan staf ahli, Humas Pemkot Magelang serta awak media dari Kota Magelang.
Daerah yang pertama dikunjungi adalah Kabupaten Sumba Barat, kemudian menjelajah hingga Sumba Barat Daya dan sekitarnya. (*)