Pendidikan

Terkait Wacana Penghapusan Prodi yang Tak Lagi Relevan, PTN Yogyakarta Punya Cara Sendiri

Menkominfo RI mewacanakan penghapusan prodi yang dianggap sudah tidak relevan perlu dilakukan.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawestri
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa 

TRIBUNJOGJA.COM - Beberapa hari lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara saat berpidato dalam Stadium General di Universitas Negeri Yogyakarta mengatakan jika penghapusan prodi yang dianggap sudah tidak relevan perlu dilakukan.

Menurutnya prodi-prodi yang sudah tidak relevan tersebut selain nantinya diprediksi sudah tidak memiliki pasar, juga dianggap membebani universitas.

Oleh karenanya, universitas harus bisa tegas untuk segera memangkas prodi-prodi yang dianggap tidak relevan.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk menyikapi perkembangan zaman yang ada.

Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet

Rektor UNY, Sutrisna Wibawa mengatakan di UNY sendiri memang belum ada penghapusan prodi-prodi lama, yang mana menurutnya banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk bisa melakukan penghapusan.

"UNY belum ada penghapusan. Kita masih melihat apakah prodi tersebut masih relevan di dunia kerja dan di dunia pengembangan masa kini. Kita masih mengevaluasi," ungkapnya saat ditemui Tribunjogja.com.

Menurutnya, di UNY sendiri ada prodi yang sifatnya kontemporer, yang mana prodi tersebut senantiasa dikembangkan.

Ada juga yang bersifat ilmu dasar.

Oleh karenanya, penutupan harus melihat berbagai aspek, tidak bisa dilakukan serta-merta.

KKN UNY Kembangkan Desa Blaburan Magelang sebagai Kampung Wisata Air

"Ada prodi yang berkaitan dengan pembinaan karakter bangsa, tidak bisa lalu ditutup begitu saja. Ada prodi yang sifatnya kontemporer itu yang kita terus kembangkan sesuai dengan perkembangan masa kini. Ada prodi yang memang ilmu sebagai dasar, seperti fisika, kimia itu yang terus harus menjadi dasar pengembangan ke depan," terangnya.

Di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta sendiri juga belum ada penutupan prodi.

Rektor UPN Veteran Yogyakarta, M Irhas Effendi menjelaskan untuk menapaki perkembangan zaman, UPN sendiri menyikapinya dengan membuka prodi baru.

Yang mana mulai beberapa tahun belakangan sudah ada 9 prodi baru

Irhas menyebutkan, prodi-prodi baru tersebut diantaranya Sistem Informasi, Teknik Metalurgi, Ilmu Tanah, Teknik Geomatika, S2 Komunikasi, S2 Manajemen Bencana, S2 Perminyakan, S3 Teknik Geologi, dan lain sebagainya.

PSME UPNVY Gelar Diskusi Publik Perpanjangan Blok Migas

"Setelah di tahun 2015 UPN Veteran Yogyakarta berganti menjadi Perguruan Tinggi Negeri, jumlah animo masyarakat semakin bertambah. Yang tadinya 32 ribu sekarang bisa mencapai 52 ribu. Magister Perminyakan ini kita buka memang karena tuntutan zaman. Kita selalu menyesuaikan," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved