Travel

Rekomendasi Obyek Wisata Budaya dan Sejarah di Yogyakarta yang Perlu Kamu Tahu

Jika bosan dengan wisata pemandangan, Anda yang sedang datang ke Yogyakarta jangan khawatir karena masih banyak tempat yang tidak menawarkan panorama

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
instagram.com/explorejogja
Obyek Wisata Budaya dan Sejarah Yogyakarta yang Perlu Kamu Ketahui 

TRIBUNJOGJA.COM - Jika bosan dengan wisata pemandangan, Anda yang sedang datang ke Yogyakarta jangan khawatir karena masih banyak tempat yang tidak menawarkan panorama indah, melainkan kebudayaan yang kental.

Ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui kebudayaan yang diwariskan turun menurun oleh nenek moyang kita.

Ingin tahu wisata budaya apa saja yang bisa Anda kunjungi?

Simak daftar di bawah ini:

1. Tugu Pal Putih

Tugu Pal Putih
Tugu Pal Putih (instagram.com/mygofar)

Tugu Pal Putih atau Tugu Golong Giling ini tak asing di telinga. Sejarah tugu yang dibangun pada tahun 1755 oeh Sri Sultan Hamengku Buwono I ini menjadi simbolis dan menandakan garis batas antara gunung merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Selatan. 

Ikon Yogyakarta ini konon katanya jika pengunjung dapat mengabadikan momen di Tugu tersebut maka mereka yang berfoto dapat kembali lagi ke Yogya. 

Lokasi yang tak jauh dari wisata kuliner ini dipenuhi pengunjung ketika menjeang malam.

Biasanya pengunjung mengabadikan momen di tengah Tugu sembari menunggu jalanan terlihat sepi. Agar mendapatkan latar belakang Tugu yang berlatar belakang lampu dan bangunan bersejarah. 

Kawasan Tugu akan mulai diramaikan pengunjung ketika menjelang pukul 19.00 hingga larut malam. 

2. Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat 

SEMARAK - Suasana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang mulai dipadati peserta upacara peringatan hari lahir Pancasila, Kamis (1/6/2017).
SEMARAK - Suasana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang mulai dipadati peserta upacara peringatan hari lahir Pancasila, Kamis (1/6/2017). (TRIBUN JOGJA/HENING WASISTO)

Kraton Ngayogyajarta hadiningrat atau Kraton Yogyakarta merupakan tempat tinggal Sultan dan keluarganya yang masih menjalankan tradisinya hingga saat ini. Kerajaan ini dibangun pada abad ke-18. Kesultanan resmi menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950. 

Kraton yang kini juga merupakan salah satu objek wisata di Yogyakarta. Kompleks Kraton merupakan msueum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari kerajaan-kerajaan Eropa, replika pusat Kraton serta gamelan.

Segi bangunan Kraton merupakan salah saru contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

3. Loko Coffee/Loko Coffe Shop

Loko Coffe Shop, Alternatif Tempat Nongkrong Baru di Sudut Malioboro
Loko Coffe Shop, Alternatif Tempat Nongkrong Baru di Sudut Malioboro (TRIBUNJOGJA.COM / Rizki Halim)

Berjarak 6 menit dari Tugu Pal Putih, Loko Coffe atau Loko Cafe Shop tersebut terletak di antara Stasiun Tugu dan Malioboro.

Loko Coffee tersebut awalnya di desain untuk para calon penumpang kereta api yang menunggu keberangkatan di stasiun. 

Namun, kini berkembang menjadi daya tarik masyarakat dan wisatawan sebagai destinasi wisata kuliner di tengah kota tersebut.

Banyaknya minat masyarakat dan wisatwan membuat Loko Coffee selalu dipenuhi pengunjung terutama di malam hari. Untuk harga makan masih cukup dijangkau. 

4. Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg salah satu museum peninggalan Belanda yang turut menjadi ikon Yogyakarta
Benteng Vredeburg salah satu museum peninggalan Belanda yang turut menjadi ikon Yogyakarta (id.wikipedia.org)

Benteng Vredeburg salah satu museum peninggalan Belanda yang turut menjadi ikon Yogyakarta.

Disini pengujung dapat menjumpai berbagai koleksi karya seni, senjata peninggalan Belanda hingga patung-patung pahlawan. 

Museum ini didirikan pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Belanda. Tujuan dibangunnya museum tersebut untuk menjaga keamanan Kraton dan sekitarnya. 

Jam berkunjung ke Benteng Vredeburg mulai pukul 07.30-16.00 WIB. Harga tiket masuk untuk museum Benteng Vredeburg sekitar Rp 2000 rupiah hingga Rp 3000 rupiah saja. 

5. Malioboro dan Titik Nol Kilometer 

Sepanjang Jalan Malioboro
Sepanjang Jalan Malioboro (kaskus.id/images)

Kawasan Nol Kilometer, merupakan kawasan yang dikelilingi bangunan Belanda seperti Bank Indonesia, Bank BNI dan Monumen Serangan Umum 1 Maret.

Saat malam hari bangunan-bangunan sinari lampu-lampu yang sayup. Sehingga memunculkan kesan romantisnya sudut kota Yogyakarta.

Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Titik Nol Kilometer Yogyakarta (instagram.com/discover.jogja)

Jika ingin berkunjung ke lokasi ini, Anda juga dapat menikmati suasana Malioboro sembari membeli buah tangan untuk keluarga dan orang terkasih dirumah. 

6. Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo Merupakan pasar tertua yang berlokasi di Jalan Malioboro
Pasar Beringharjo Merupakan pasar tertua yang berlokasi di Jalan Malioboro (alvarotrans.com)

Merupakan pasar tertua yang berlokasi di Jalan Malioboro. Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis yang tak dapat terpisah dengan Kraton Yogyakarta. Beringharjo sendiri memiliki makna yang berarti hutan pohon bringin yang diharapkan dapat memberika kesejahteraan bagi warga Yogyakarta.

Sesuai dengan namanya, kini pasar tersebut menjadi pusat kegiatan perekonomian selama ratusan tahun. Jika Anda berkunjung ke Malioboro, jangan sampai melewatkan membeli buah tangan di pasar Beringharjo tersebut. 

7. Gereja Tua Sayidan

Gereja Tua Sayidan
Gereja Tua Sayidan (instagram.com/anggitpramestaa)

Bangunan gereja kuno yang menyerupai bangunan Eropa tersebut terletak di daerah Gondomanan. Bangunan tua ini terkenal dengan nama Gereja Gotik. Cukup menyita perhatian dikalangan pemburu foto karena mencoloknya menara yang tinggi terlihat dari jalan Prawirodirjan, Gondomanan, Kota yogyakarta.

Gereja tersebut bukanlah tempat ibadah, melainkan rumah hunian. Lokasi ini sebeumnya sempat viral di tahun 2017. Akses tempat ini memang terdapat di kota, sehingga membuat bangunan ini dapat dijadikan pilihan pengunjung yang hendak berlibur ke daerah Istimewa tersebut. 

8. Situs Warungboto

Situs Warungboto yang berada di jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Situs Warungboto yang berada di jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Setelah menjadi lokasi foto prewedding Kahiyang Ayu bersama Bobby Nasution, Situs Warungboto ini semakin eksis dikalangan pemburu foto hingga wisatawan. Situs ini dulunya hanya reruntuhan dan puing bangunan yang terbengkalai. 

Dahulu Situs Warungboto berfungsi sebagai rumah peristirahatan keluarga kerajaan yang diberi nama Pesanggrahan Rejawinangun. 

Lokasinya berada di Jalan Veteran No.77, Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Anda dapat berkunjung ke Situs Warungboto pada pukul 08.00-17.00 WIB. 

9. Ramayana Ballet Purawisata

Ramayana Ballet Purawisata
Ramayana Ballet Purawisata (Dokumentasi Bunga Kartikasari)

Tak perlu jauh-jauh jika Anda yang menikmati wisata budaya, namun memiliki waktu yang tidak banyak. Anda dapat mengunjingi Ramayana Ballet Purawisata. Terletak di Purawisata, Kawasan Mandira Baruga, Jl. Brigjen Katamso, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Anda dapat menikmati Sendatari Ramayana yang dipentaskan setiap hari mulai pukul 20.00-21.30 WIB. Untuk biaya masuk, pengunjung dikenakan biaya kurnag lebih Rp 200 ribu dan untuk turis domestik 35USD. Biaya tersbut sudah termasuk all you can eat. 

10. Taman Sari

Wisata Taman Sari
Wisata Taman Sari (travel.tribunnews.com)

Taman Sari merupakan situs bekas taman atau kebun istan Keraton Ngayoyakarta Hadiningrat. Kebun yang dibangun pada kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono I (1758-1765) ini memiliki sebutan ‘The Fragrant Garden’. 

Akses ke tempat ini sangat mudah karena dekat dengan Kraton dan cukup menempuh waktu kurang lebih 15 menit dari alun-alun utara.

Tak perlu merogoh kocek banyak, Taman sari tergolong tempat wisata yang dapat dijangkau. 

Luas Taman Sari tersebut lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan. Antara lain, gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air sera danau buatan hingga lorong bawah tanah.

Di depan pintu Taman Sari nantinya pengunjung akan dijumpai dengan para pemandu wisata. Jika ingin menggunakan pemandu wisata, Anda tak perlu khawatir biasanya para pemandu tak mematok biaya. Akan tetapi, menurut kebiasaan wisatawan memberikan jasa sekitar Rp 25000. 

Lokasi ini terletak di Wisata Taman Sari Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk biaya masuk Anda akan dipatok harga Rp6000-Rp 12000. Jika Anda membawa kamera akan dikenakan biaya tambahan Rp2000.  ( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved