Info Gempa
Info BMKG : 4 Gempa Bumi Dirasakan Hari Ini di Sukabumi, Pangandaran, Enrekang dan Labuha
Hari ini Senin 19 Agustus 2019 setidaknya terjadi 4 kali gempa bumi yang pertama di Sukabumi, kemudian Pangandaran, Labuha dan di Enrekang.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), Daryono, mengungkapkan, megathrust bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya.
• Yang Perlu Diwaspadai Selain Megathrust, 295 Sesar Aktif yang Bisa Picu Gempa di Darat
"Thrust" merujuk pada salah satu mekanisme gerak lempeng yang menimbulkan gempa dan memicu tsunami, yaitu gerak sesar naik.
Dengan demikian, megathrust bisa diartikan gerak sesar naik yang besar.
Mekanisme gempa itu bisa terjadi di pertemuan lempeng benua. Dalam geologi tektonik, wilayah pertemuan dua lempeng ini disebut zona subduksi.
Menurut Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, zona megathrust terbentuk ketika lempeng samudera bergerak ke bawah menunjam lempeng benua dan menimbulkan gempa bumi.
• Analisa BMKG Soal Terjadinya Rentetan 8 Gempa di Zona Subduksi Selama Agustus 2019
"Zona subduksi ini diasumsikan sebagai sebuah zona “patahan naik yang besar” atau populer disebut zona megathrust," kata Daryono kepada Kompas.com, Sabtu (7/4/2018).
Jalur subduksi cukup panjang dengan kedalaman sekitar 50 kilometer, mencakup seluruh bidang kontak antarlempeng.
Zona megathrust di Indonesia bukan hal baru karena sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan.
Sebagai sebuah area sumber gempa, maka zona ini dapat memunculkan gempa bumi dengan berbagai magnitudo dan kedalaman.
• Perbedaan Skala Richter dan Skala MMI Disertai Ilustrasi untuk Mengetahui Kekuatan Gempa
Gempa megathrust dianggap menakutkan karena dianggap selalu bermagnitudo besar dan memicu tsunami.
"Namun demikian, data menunjukkan sebagian besar gempa yang terjadi di zona megathrust adalah gempa kecil dengan kekuatan kurang dari 5,0," kata Daryono.
Menurut Daryono, yang terlibat dalam Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) 2017, di Indonesia terdapat 16 titik gempa megathrust yang tersebar di sejumlah titik, yaitu:
1. Aceh-Andaman
2. Nias-Simeulue
3. Kepulauan Batu,
4. Mentawai-Siberut
5. Mentawai–Pagai
6. Enggano
7. Selat Sunda Banten
8. Selatan Jawa Barat
9. Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur
10. Selatan Bali
11. Selatan NTB
12. Selatan NTT
13. Laut Banda Selatan
14. Laut Banda Utara
15. Utara Sulawesi
16. Subduksi Lempeng Laut Pilipina
Daryono mengungkapkan, berdasarkan kajian kegempaan, setiap zona suibduksi punya potensi gempa yang berbeda-beda.
Besarnya gempa yang kemudian terjadi tak bisa diprediksi dan sangat bergantung pada gerak serta kedalamannya.