Derby Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta, Aji Santoso: Bermain dengan Kepala Dingin!
PSIM bertekad mencuri poin di markas Persis demi mengamankan posisi juara paro kompetisi, sekaligus demi menjaga gengsi.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Enam tahun tak bersua, laga klasik bertajuk 'Derby Mataram' antara Persis Solo lawan PSIM Yogyakarta bakal kembali tersaji pada laga pamungkas putaran pertama Liga 2 2019 di Stadion Wilis, Madiun, Jumat (16/8/2019).
Kedua tim saat ini sedang bersaing di papan atas klasemen sementara. PSIM Yogyakarta memuncaki klasemen dengan nilai 18, sedangkan Persis di urutan ketiga dengan nilai 16.
PSIM bertekad mencuri poin di markas Persis demi mengamankan posisi juara paro kompetisi, sekaligus demi menjaga gengsi.
• Head to Head Persis Solo vs PSIM Yogyakarta, Laskar Mataram Lebih Superior
• Persis Solo vs PSIM Yogyakarta, Brajamusti : Ini Hanya Pertandingan Biasa
• BREAKING NEWS : Derby Mataram, PSIM Yogyakarta Bawa 18 Pemain untuk Hadapi Persis Solo
Ya, pertemuan dua tim bertajuk 'Derbi Mataram' selalu menghadirkan laga panas di kancah kasta kedua sepak bola Indonesia.
Hal itu tak lain karena adanya friksi antara pendukung Persis dengan pendukung PSIM.
Bahkan tak jarang, sekalipun kedua tim tak bertemu langsung, konflik antarsuporter terjadi.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Aji Santoso pun mewanti-wanti anak-anak asuhannya untuk bermain dengan kepala dingin.
"Saya sampaikan pada pemain. Menghadapi Persis boleh laga berjalan dalam tensi tinggi, boleh laga berjalan panas, tapi kepala harus tetap dingin. Artinya, masih tetap dalam kontrol," ujar Aji kepada Tribunjogja.com, Kamis (15/8/2019).
"Kalau hatinya panas, kepala emosi, tentu bentuk permainan yang diinginkan tidak akan didapat. Saya minta pemain tenang, calm, dan tetap ada kontrol," imbuhnya.
Ia pun cukup menyayangkan langkah Panpel yang kemungkinan tak akan memberi jatah kuota bagi pendukung PSIM.
• Persis Solo vs PSIM Yogyakarta, Laskar Mataram Tak Gelar Official Training
• Pelatih PSIM Yogyakarta Masih Enggan Bicara Soal Transfer Pemain, Kita Fokus Lawan Persis Dulu
• Bonus Menanti Penggawa PSIM Yogyakarta Jika Mampu Curi Poin di Kandang Persis Solo
Terlebih, dalam beberapa lawatan terakhirnya, Cristian Gonzales dan kolega terbiasa bermain dengan dukungan penuh suporter.
"Ya, saya dengar teman-teman suporter tidak boleh datang. Bagi saya, sebenarnya cukup menyayangkan. Tapi, kita melihat kepentingan yang lebih besar, jangan sampai terjadi masalah, maupun hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Namun ia meyakini, absennya suporter ini tidak bakal memberi pengaruh signifikan bagi psikologis, serta mental pemain. Pasalnya, ia menilai anak asuhnya sudah terbiasa menghadapi tekanan.
"Tidak ada masalah, karena pemain-pemain ini kan berpengalaman, sudah lama malang-melintang di dunia sepakbola. Memang, kalau ada suporter lebih bagus ya. Tapi, kalau itu menimbulkan risiko yang kurang baik, ya kita harus menerima. Bagaimanapun juga kondisinya, kita tetap fight dalam pertandingan nanti," ujar Aji.

Akan tetapi satu hal yang menjadi kekhawatirannya ialah tren positif yang tengah menaungi klub berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut dalam beberapa laga terakhir.