TRIBUNJOGJA.COM - Jemaah haji telah selesai melaksanakan prosesi lempar jumrah pada Minggu (11/8/2019) kemarin.
Tampak dalam video yang dirilis Kementerian Agama RI, proses ibadah haji ini berlangsung lancar.
Seperti terlihat ketika para jemaah haji menuju Maktab yang ada di Mina, setelah melakukan lempar jumrah.
Dari tahun ke tahun, pemerintahan Arab Saudi memang melakukan berbagai pembenahan.
Mulai dari penjadwalan hingga pada pembuatan kompleks-kompleks jemaah haji berdasarkan negara.
Pun demikian halnya dengan alat transportasi yang kian mudah digunakan.
Dikutip dari Mail Online, Senin (12/8/2019), Menteri Transportasi Arab Saudi Nabil al-Amoudi mengatakan bahwa para jemaah haji tahun 2019 ini tiba menggunakan 7400 pesawat dan diangkut mengunakan 18 ribu bus dari bandara ke Mekkah.
Jumlah seluruh jemaah haji tahun ini mencapai 2,5 juta jemaah haji dari seluruh penjuru dunia.
Namun tahukah kamu jauh sebelumnya, perjalanan menuju ke Mekah cukup melelahkan. Lantaran yang paling umum, para jamaah calon haji ini menggunakan moda transportasi laut untuk menuju ke Mekah yang bisa memakan waktu hingga berminggu-minggu ataupun bisa berbulan-bulan.
Salah satunya seperti yang terlihat dalam foto-foto ibadah haji di tahun 1953 berikut ini.
Terlihat, sebagian besar para jamaah calon haji menggunakan kapal feri, hanya ada sebagian kecil saja yang menggunakan pesawat.
Dalam foto-foto ini pula, bisa disaksikan bagaimana situasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1953 yang tentu saja berbeda jauh dengan penyelenggaraan ibadah haji belakangan ini.
Sebagian besar jamaah haji menggunakan moda transportasi laut untuk menuju ke Mekkah. Mereka menggunakan kapal laut yang bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu maupun berbulan-bulan. Pada saat itu, moda transportasi udara masih belum banyak digunakan seperti yang sekarang kita saksikan (Foto: National Geographic Magazine)
Adapula yang menggunakan pesawat terbang, terutama bagi mereka mampu membayar biayanya (Foto: National Geographic Magazine)
Hampir sama dengan sekarang, bus menjadi kendaraan utama untuk mengantar jamaah haji dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya di Mekkah (Foto: National Geographic Magazine)
Rumah dan hotel berada di luar masjidil haram (Foto: National Geographic Magazine)
Salah satu ruas jalan tersibuk di Mekkah dan pintu masuk ke Masjidil Haram (Foto: National Geographic Magazine)
Para jamaah haji berada di luar Masjidil Haram (Foto: National Geographic Magazine)
Pemandangan Ka'bah tahun 1953 (Foto: National Geographic Magazine)
Kondisi Ka'bah pada tahun 1953 (Foto: National Geographic Magazine)
Para Jamaah Haji diperbolehkan untuk masuk ke ruangan Ka'bah (Foto: National Geographic Magazine)
Ritual tawaf lebih mudah, lantaran jamaah haji belum sebanyak seperti sekarang (Foto: National Geographic Magazine)
Situasi pasar di sekitar Masjidil Haram (Foto: National Geographic Magazine)
Para pedagang di pasar (Foto: National Geographic Magazine)
Penjual Shisa (Foto: National Geographic Magazine)
Kuda digunakan untuk mengangkut barang belanjaan (Foto: National Geographic Magazine)
Para jamaah haji juga bisa membeli hewan kurban di pasar (Foto: National Geographic Magazine)
Para jamaah haji membeli bahan persediaan makan selama penyelenggaraan ibadah haji (Foto: National Geographic Magazine)
Selain unta, warga juga menggunakan kedelai untuk membawa barang dagangan dan daging kurban (Foto: National Geographic Magazine)
Para jamaah haji memasak di Mina dengan menggunakan api kayu bakar (Foto: National Geographic Magazine)
Para jamaah haji melaksanakan salat di dekat unta-unta mereka (Foto: National Geographic Magazine)
Suasana pemondokan jamaah haji (Foto: National Geographic Magazine)
Suasana ritual lempar jumrah pada tahun 1953 (Foto: National Geographic Magazine)
Seorang jamaah haji tengah melaksanakan pemotongan rambut (Foto: National Geographic Magazine)
Para jamaah haji menikmati minuman bersoda, coca cola (Foto: National Geographic Magazine)