Harga Cabai Rawit di Pasar Bantul Masih Tinggi

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Memasuki pertengahan bulan Agustus, harga komoditas cabai rawit di pasar tradisional Bantul masih belum stabil.

Harganya terpantau masih cukup tinggi, dan belum ada penurunan signifikan.

"Rawit merah saat ini harganya Rp70 ribu perkilo," kata Ipah, seorang pedagang di pasar Bantul, saat ditemui tribunjogja,com, Senin (12/8/2019).

Ia menjelaskan harga tersebut masih terbilang cukup tinggi, jika dibandingkan dengan harga normal di kisaran Rp15 ribu - Rp25 ribu perkilogram.

Meroketnya harga cabai rawit merah menurutnya sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

Kenaikan harga terjadi secara perlahan.

Dua Minggu lalu, harga bumbu masak bercita rasa pedas itu bahkan menyentuh angka Rp80 ribu perkilo.

"Sekarang mulai turun tapi masih tinggi," jelas dia.

Meski harga masih cukup tinggi namun, kata dia, permintaan cabai ditingkat konsumen relatif stabil.

Adapun faktornya, diduga karena ada perayaan hari besar keagamaan.

"Mungkin banyak yang butuh buat masak daging kurban," ujar dia, menduga.

Sementara Kepala Seksi Distribusi dan Harga Bahan Kebutuhan Pokok Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Zuhriyatun Nur Handayani, mengungkapkan masih tingginya harga cabai di pasar tradisional disebabkan karena ketersediaan barang sejauh ini masih minim.

Kondisi tersebut, tidak sebanding dengan permintaan cabai rawit dimasyarakat yang cenderung tinggi.

"Sehingga kemudian harganya naik. Pantauan kami untuk cabai rawit merah masih dikisaran harga Rp70.000 - Rp75.000 perkilogram," tuturnya.

Tingginya harga cabai, menurut Nani, memang sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Ia tidak tahu pasti, kapan harga cabai rawit akan kembali normal.

"Yang kemarin sempat turun justru cabai keriting. Awal Juli lalu Rp45.000 sekarang naik lagi jadi Rp55.000 perkilo," terang dia. (*)