Kisah Nenek Sahnun, Pemulung Asal Mataram yang Berkurban Sapi, Akhirnya Dapat Hadiah Umroh
Kisah Nenek Pemulung Asal Mataram yang Berkurban Sapi, Akhirnya Dapat Hadiah Umroh
Kisah Nenek Sahnun, Pemulung Asal Mataram yang Menabung Selama Lima Tahun Untuk Berkurban Sapi, Akhirnya Dapat Hadiah Umroh
TRIBUNJOGJA.COM - Kisah penuh inspirasi datang dari seorang pemulung di Kota Mataram.
Seorang nenek bernama Sahnun (60) yang bekerja sebagai seorang pemulung berkurban seekor sapi pada perayaan Idul Adha yang akan jatuh pada Minggu (11/8/2019) nanti.
Dengan jerih payahnya mengumpulkan barang bekas selama beberapa tahun, Sahnun akhirnya bisa membeli sapi kurban.
Nenek Sahnun bukanlah orang berada. Dia tinggal sebatang kara di Mataram dan kini menumpang tidur di sebuah kios di samping barat Mal Matataram.
Sebelumnya, Sahnun tinggal di kuburan umat Hindu. Merasa kasihan, seorang warga kemudian memberikan tumpangan tempat tidur kepadanya di kios tersebut.
• Resep Lezat Gulai Cincang Khas Padang, Variasi Menu Olahan Daging Kurban Idul Adha
Jika pagi tiba. Sahnun secepatnya menggulung tikar alas tidur karena pemilik kios sudah mulai beraktivitas berjulan nasi.
Sampai saat ini, tidak ada satupun keluarga yang mencari Sahnun. Keluarganya berasal dari Narmada, Lombok Barat. Setiap hari, Sahnun memikul karung berisi botol plastik dengan tubuh kecilnya.
Langkahnya sangat cepat ketika menyusuri jalanan Kota Mataram. Biasanya Sahnun berangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.
"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Selasa (30/7/2019).
5 tahun menabung
Sahnun setiap hari biasanya mampu mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung.
Setiap sepekan sekali seorang pengepul datang membelinya. Dia biasa menjual barang bekas yang dikumpulkannya Rp 10.000 hingga Rp 20.000 perkarung.
Sahnun mengatakan, sudah sekitar lima tahun mengumpulkan uang untuk diniatkan membeli hewan korban.
Saat ditanya alasan Sahnun ingin berkurban, Sahnun hanya melempar senyuman kecil dengan anggukan, menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.
• 183 Petugas Diterjunkan untuk Pantau Kesehatan Hewan Kurban saat Idul Adha di Bantul
Dapat Hadiah Umroh
Kisah Nenek Sahnun yang berkurban sapi pun menggugah perhatian banyak pihak.
Salah satunya perusahaan perjalanan ibadah haji dan umrah di Jakarta, Nur Rima Al-Waali (NRA) Travel.
NRA memberi hadian umrah gratis pada nenek yang dikenal gigih ini.
Pihak NRA sempat kebingungan mencari nenek Sahnun.
Serah terima hadiah umrah yang seharusnya diserahkan saat pengajian Majelis Ta'lim Nurul Iman, Karang Jangkong, batal dilakukan.
Ternyata, nenek Sahnun mengalami musibah. Sebelum menerima hadiahnya, nenek Sahnun digigit anjing saat memulung botol plastik di lingkungan Cakranegara, Kota Mataram.
"Semestinya hari ini dia harus ke IGD Rumah Sakit Provinsi NTB, Dinas Peternakan dan pertanian Kota Mataram sudah siapkan suntikan anti rabies," kata Raehan, sahabat dekat Sanhun, Jumat (9/8/2019).
Begitulah Sahnun, meski kaki kanannya sakit karena gigitan anjing piaraan warga, Sahnun pantang untuk meninggalkan kerjanya sebagai pemulung.
• Dulu Diberi Cuma-cuma Kawan Asal Yogyakarta, Kini Lovebird YAKIN Ini Ditawar Rp500 Juta
Sempat menolak
Acara penyerahan berubah di emperan toko dan warung, tempat Sahnun menyimpan hasil memulungnya.
Meski demikian, pihak NRA Travel juga tak mudah memberi hadiah.
Jika kebanyakan orang akan menyambut gembira hadiah, Sahnun justru sempat menolaknya.
"Saya mau bayar sendiri, tabungan saya ndak cukup, mana bisa ke Mekkah," kata nenek Sahnun menolak.
Perwakilan NRA travel di Lombok Izza menjelaskan dengan baik maksud dan tujuan mereka memberi hadiah.
Kepala Lingkungan Karang Jangkong Nazamuddin turut memberi penjelasan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami Sahnun.
"Ini Hadiah gratis, NRA namanya, mau ajak Sahnun ke tanah suci, mau ya" kata Nazamuddin disambut gelengan kepala Sahnun.
Warga sekitar ikut memberi penjelsan. Namun, Sahnun tetap tak percaya.
"Mana mungkin, bukan ndak mau, tapi mana mungkin," kata Sahnun sambil keheranan.
"Ini hadiahnya dikasi sekarang, tapi perginya nanti November, sama saya nanti akan saya temani," kata Nazamuddin.
• Tunaikan Kurban Terbaik Anda melalui Online Channel Terkemuka Mitra Global Qurban-ACT
Usaha untuk meyakinkan akhirnya berhasil. Sahnun meneteskan air mata, tak percaya karena impiannya selama ini untuk berangkat ke Mekkah dapat terwujud.
"Mau saya, tapi ndak percaya. Ibu saya sudah meninggal, Bapak saya sudah meninggal, saya mana bisa ke sana, uang siapa?" kata Sahnun.
Nazamuddin mengatakan, Sahnun hidup sebatang kara di Mataram, setelah kedua orangtuanya meninggal.
Sahnun sudah lama tidak bertemu dengan keluarga dan kerabatnya yang lain.
Selian itu, Sahnun tak pernah mau menerima pemberian dari siapapun, selama dia merasa mampu mencari dan memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.
Pemberian hadiah umroh ini baginya mustahil. Itu sebabnya Sahnun sempat menolaknya.
"Jadi bukan maksud dia menolak atau bagaimana, dia hanya bingung dan tidak yakin ada yang mau memberi hadiah seperti yang dia impikan selama ini," kata Nazamuddin.
• Saatnya Puasa Tarwiyah dan Puasa Arofah, Bacaan Niat dan 10 Keutamaan Bagi yang Menjalanka
Izza dari NRA menyampaikan bahwa NRA Travel memberikan hadian umrah pada Sahnun, karena kegigihan dan upayanya yang keras untuk berkurban sapi di Hari Raya Idul Adha.
"Pimpinan kami memberikan umrah gratis pada nenek Sahnun, karena tergerak mengingat apa yang dilakukan nenek Sahnun sangat menginspirasi banyak orang. Semoga ini diterima nenek Sahnun," kata Izza.
Pemandangan menarik terlihat ketika Rehan, sahabat Sahnun, mengenakan hijab merah muda pada Sahnun sebagai tanda dia akan segera menuju tanah suci.
Sahnun hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca. Sambil terbata-bata, Sahnun mengucapkan rasa syukurnya yang dalam. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Nenek Sahnun, Pemulung yang Berkurban Sapi Dapat Hadiah Umrah",.