8 Keistimewaan Hari Arafah 9 Dzulhijjah
Puasa Arafah merupakan hari yang istimewa karena pada hari tersebut adalah hari mustajab dan doa. Hari Arafah punya 7 keistimewaan.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
8 Keistimewaan Hari Arafah 9 Dzulhijjah
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri
TRIBUNJOGJA.COM - Hari Arafah adalah hari ke-9 di bulan Dzulhijjah.
Pada hari itu umat muslim menjalankan puncak ibadah haji di Arafah yaitu wukuf. Sementara umat muslim di seluruh dunia disunnahkan untuk berpuasa Arafah.
Puasa Arafah merupakan hari yang istimewa karena pada hari tersebut adalah hari mustajab dan doa.
Ada beberapa keutamaan di hari Arafah untuk melakukan kebaikan dan ibadah.
Kita dapat berpuasa sunah, melakukan sedekah, berdoa dan mengerjakan kebaikan dengan ikhlas.
Dikutip dari Rumaysho.com, menurut Ibnu Rajab Al Hambali Rahimahullah hari Arafah punya 8 keistimewaan yaitu :
1. Hari Arafah adalah hari yang disempurnakan untuk agama dan nikmat.
Dalam shahihain (Bukhari-Muslim), ‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada ‘Umar,
آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ
Artinya : “Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied).” “Ayat apakah itu?” tanya ‘Umar. Ia berkata, “(Ayat yang artinya): Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” ‘Umar berkata, “Kami telah mengetahui hal itu yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah pada hari Jum’at.” (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017).
2. Hari Arafah disebut juga hari perayaan bagi kaum muslimin.
Karena hari tersebut jemaah haji sedang wukuf di Arafah.
Sedangkan umat muslim lain melakukan puasa sunnah sehari sebelum Idul Adha.
Ibnu ‘Abbas berkata, “Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari ‘ied: hari Jum’at dan hari Arafah.” ‘Umar juga berkata, “Keduanya (hari Jum’at dan hari Arafah) Alhamduillah adalah hari raya bagi kami.”
Akan tetapi hari Arafah adalah hari ‘ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja. Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur (mayoritas) ulama.
• Niat Puasa Arafah yang Dilaksanakan Besok, Keutamaannya Menghapus Dosa Dua Tahun
3. Hari Arafah disebut penggenap sedangkan hari Idul Adha disebut Al Watr atau ganjil.
Disebutkan dalam ayat :
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
Artinya : “dan (demi) yang genap dan yang ganjil” (QS. Al Fajr: 3). Demikian kata Ibnu Rajab Al Hambali. Namun Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir menukil pendapat sebaliknya. Yang dimaksud al watr adalah hari Arafah, sedangkan asy syaf’u adalah hari Nahr (Idul Adha). Demikian pendapat Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah dan Adh Dhohak.
4. Menurut sebagian ulama hari Arafah adalah hari yang paling utama.
Namun hari paling utama adalah adalah hari Nahr (Idul Adha).
5. Hari Arafah lebih baik daripada 10.000 hari, diriwayatkan dari Anas bin Malik.
Ia berkata “Hari ‘Arafah lebih utama dari 10.000 hari.”
6. Menurut sekelompok ulama, hari Arafah disebut haji akbar.
Yang berpendapat seperti ini adalah ‘Umar dan ulama lainnya.
7. Berpuasa di hari Arafah dapat mengampuni dua tahun.
Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya : “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162).
8. Pada 9 Dzulhijah adalah hari pengampunan dan dosa dari siksa neraka.
Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Artinya : “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).
Itulah 8 keistimewaan di hari Arafah. Semoga umat muslim selalu dilindungi oleh Allah SWT dan bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)