Kronologi Penipu Calon Haji Tinggalkan Korbannya di Dalam Bus di Dekat Asrama Haji Sukolilo Surabaya

Kronologi Penipu Calon Haji Tinggalkan Korbannya di Dalam Bus di Dekat Asrama Haji Sukolilo Surabaya

Editor: Hari Susmayanti
Dokumentasi Humas Polda Jatim
Korban penipuan jamaah haji saat diperiksa di Mapolda Jatim Senin (5/8/2019) malam 

Kronologi Penipu Calon Haji Tinggalkan Korbannya di Dalam Bus di Dekat Asrama Haji Sukolilo Surabaya

TRIBUNJOGJA.COM - Jadwal tunggu ibadah haji yang mencapai belasan tahun dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menipu puluhan calon jamaah haji di Jawa Timur.

Oknum bernama Martudji Djunaidi tersebut menipu 51 calon jamaah haji dengan modus jasa mempercepat keberangkatan orang-orang yang sudah terdaftar dalam antrean haji.

Akibat aksi penipuan yang dilakukan oleh Martudji Djunaidi ini, sebanyak 51 orang mengalami kerugian sebesar Rp550 juta.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku menawarkan jasa mempercepat keberangkatan kepada orang-orang yang terdaftar dalam antrean haji yang cukup lama.

Para calon jemaah haji dijanjikan untuk bisa berangkat tahun ini.

Pelaku kemudian memungut biaya tambahan mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 35 juta.

Inilah Makam Mbah Moen di Pemakaman Tertua Mala Makkah, Kesaksian Ingin Meninggal di Hari Selasa

"Pelaku menjanjikan semua dokumen pemberangkatan sudah diurus, termasuk baju seragam dan pakaian ihram. Jemaah tinggal jap jempol saja," kata Frans Barung Mangera, Rabu (7/8/2019).

Menurut Barung, pelaku berhasil mengumpulkan 51 orang yang sudah terdaftar sebagai jemaah calon haji di Kementerian Agama.

Namun, jadwal pemberangkatannya cukup lama, ada yang baru berangkat pada 2022 hingga dijadwalkan pada 2042.

Para calon jemaah haji tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Pamekasan, Sumenep, Hulu Sungai Selatan dan Sanggau.

Dari 51 orang tersebut, pelaku sudah mengumpulkan uang total Rp 550 juta. Sebagian ada yang membayar melalui rekening bank dan sebagian membayar tunai.

Sisa pembayaran disepakati akan dilunasi setelah jemaah tersebut jadi berangkat ke tanah suci.

"Dengan pembayaran tersebut, para korban sudah mendapatkan baju seragam jemaah haji dan kain ihram," kata Barung.

Penjelasan Gus Yasin Soal Kabar Viral Keinginan Mbah Moen Meninggal di Hari Selasa

Para korban dan pelaku kemudian membuat kesepakatan berkumpul di lapangan Bangkodir Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada 5 Agustus 2019.

Para jemaah haji berangkat bersama menggunakan bus ke Asrama Haji Sukolilo.

Namun, sebelum bus masuk ke asrama haji Sukolilo di Surabaya, pelaku turun dengan alasan akan mengurus administrasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved