Tak Penuhi Janji Kampanye, Wali Kota di Meksiko Didandani Ala Perempuan Lalu Diarak Keliling Kota
Wali Kota di Meksiko, Javier Sebastian Jimenez Santiz dan stafnya didandani layaknya perempuan lalu diarak keliling kota karena gagal wujudkan janji
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Wali Kota di Meksiko, Javier Sebastian Jimenez Santiz mendapatkan hukuman sosial dari warga yang dipimpinnya.
Ia bersama penasihatnya, Luis Ton diarak keliling kota di mana sebelumnya kedua politisi ini didandai terlebih dahulu seperti layaknya perempuan.
(Gulir hingga akhir berita untuk melihat videonya)
Apa gerangan penyebabnya?
Ternyata ini merupakan bentuk kekecewaan warga karena Javier gagal memenuhi janji-janji kampanyenya.
Saat berkampanye, wali kota dari daerah pemilihan Kota Huixtan ini berjanji kepada warga bahkan dia akan meningkatkan pengelolaan sistem air dengan membangun sistem pengairan yang modern.
Namun janji tinggalan janji, ketika sudah terpilih, Javier ternyata terlalu banyak alasan ketika ditanya janji-janji tersebut.
Ia tetap saja belum mampu memenuhi apa yang ia janjikan ketika kampanye.
Akhirnya warga pun marah, mereka menyerbu ke kantor Wali Kota pada Juli lalu.
Warga pun akhirnya mendandani sang wali kota bersama penasihatnya dengan pakaian ala wanita.
Javier tampak mengenakan rok panjang hitam dan blus putih dengan sulaman bunga.
Sementara penasihatnya didandani dengan gaun merah muda cerah dengan ornamen bintik putih.
Tak cukup sampai di situ, keduanya kemudian diarak keliling kota selama empat hari sejak tanggal 30 Juli 2019.
Selain didandani layaknya wanita, keduanya juga diminta membawa tanda yang memperlihatkan bahwa keduanya telah gagal mewujudkan janji kampanye.