Kiai Maimun Zubair Wafat

Mbah Moen Wafat : Perjalanan Hidup KH Maimun Zubair, Sosok Ulama Kharismatik, Faqih dan Muharrik

KH Maimun Zubair tak hanya seorang alim, faqih tapi juga seorang muharrik atau penggerak. Ia menjadi rujukan ulama Indonesia terutama di bidang fikih

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
IST
KH Maimoen Zubair (tengah) di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah. 

Kiai Maimun juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri. Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.

Kiai Maimun kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya. Pada 1965, Kiai Maimun kemudian istiqomah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang. Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak.

Ia peranh menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah. Dan pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Politik dalam diri Kiai Maimun bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialoggkan Islam dan kebangsaan. Demikianlah, Kiai Maimun merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak. (Munawir Aziz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved