Sleman
Manfaatkan Limbah, Pemuda di Berbah Sukses Bisnis Pernak Pernik Kayu Beromzet Jutaan Rupiah
Bermula dari keisengan membuat pernak pernik berbahan dasar kayu untuk pribadi. Anang Putra mampu mengembangkan bisnis produksi pernak pernik berbahan
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bermula dari keisengan membuat pernak pernik berbahan dasar kayu untuk pribadi. Anang Putra mampu mengembangkan bisnis produksi pernak pernik berbahan dasar limbah kayu palet.
Benar saja, Pria kelahiran 24 Maret 1991 ini sukses mengembangkan bisnisnya yang berkonsentrasi mengolah limbah kayu palet yang kini memiliki omzet hingga jutaan rupiah tiap bulannya.
• Hoaks, PLN Bantah Pemadaman Listrik Serentak Jateng-DIY pada Rabu Besok
Saat ditemui TribunJogja.com di galerynya yang berlokasi di Jalan Sampaan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Anang menjelaskan awal mula bisnisnya berdiri.
"Awalnya cuma iseng bikin sendiri dipakai sendiri dan saya posting di sosial media ternyata banyak yang tanya dan ingin dibuatkan," katanya, Selasa (6/8/2019).
• Cerita Oprah, Siswi SMP Berlari Menembus Paspampres, Beri Gitar Kayu untuk Presiden Jokowi
Melihat respon yang cukup besar dan berfikir ada peluang bisnis dari kayu ini, akhirnya jebolan Kampus Jurusan Otomotif UNY ini bertekad menseriusi bisnis ini dengan mendirikan usaha yang ia namai dengan Kamar Kayu.

Memanfaatkan limbah kayu bekas ekspedisi yang ia dapat dari pelabuhan di Jakarta dan Surabaya, Anang membuat beragam pernak pernik mulai dari home decor hingga perabotan rumah tangga.
"Seperti kotak pensil, bingkai foto, jam dinding, lampu tidur sampai furniture kita bikin," katanya.
Anang menyebut material yang ia gunakan memang berfokus pada limbah kayu bekas ekspedisi di pelabuhan.
Dipilihnya kayu tersebut karena ia menganggap kayu palet limbah memiliki kualitas yang masih bagus dengan tekstur yang unik sehingga membuat produknya memiliki diferensiasi dibanding kayu lainnya.
• 50 Ton Kulit Kayu Manis Asal DIY Resmi Diekspor ke Prancis dan Amerika Serikat
Produknya ia jual dengan harga beragam, mulai dari Rp 10ribu hingga jutaan rupiah per unitnya.

Bisnis yang ia rintis sejak 2014 ini kini telah menjangkau pasar seluruh Indonesia.
"Rata-rata perhari kita kirim dua sampai tiga alamat dengan beragam produk," tambahnya.
Dari sebelumnya ia kerjakan sendiri, hingga saat ini, Anang telah memiliki delapan karyawan yang mengerjakan.
"Tak jarang kita juga bikin dari konsumen yang ingim kustom sesuai pesanan pelanggan," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)