Yogyakarta

Bulog Divre DIY Jamin Pasokan Beras dan Gabah Selama Musim Kemarau Panjang

Masyarakat diminta untuk tidak khawatir terkait dengan stok beras sebagai dampak kekeringan dan musim kemarau panjang.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Ilustrasi beras 

TRIBUNJOGJA.COM - Masyarakat diminta untuk tidak khawatir terkait dengan stok beras sebagai dampak kekeringan dan musim kemarau panjang.

Hal ini lantaran Bulog Divre DIY memiliki stok beras sekitar 40.000 ton untuk mencukupi hingga awal musim panen tahun mendatang.

"Terkait dengan kekeringan ini, Perum Bulog meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan. Kami memiliki stok 40.000 ton beras medium dan premium," ujar Kepala Bulog Divre DIY, Rini Andrida saat ditemui Tribunjogja.com di kompleks Kepatihan, Selasa (6/8/2019).

Palette: Tips Merawat Wajah Saat Musim Panas

Selain stok beras yang cukup, Bulog juga masih menyimpan gabah dalam bentuk segar.

Hal ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga melewati bulan Februari mendatang.

"Prediksinya awal musim panen pada bulan Maret dan aman, " jelasnya.

Dia menjelaskan, pasokan beras dan gabah yang dimiliki Bulog Divre DIY ini berasal dari tiga wilayah, yakni, DIY, daerah eks Karisidenan Kedu dan Banyumas.

Sejumlah daerah pun masih menghasilkan panenan yang cukup signifikan.

"Kalau support yang cukup besar dari kawasan Banyumas seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas dan sebagainya. Sementara, Yogya area panen makin kecil tetapi beberapa daerah seperti Kulonprogo, Sleman dan Bantul masih menjadi andalan, " urainya.

Adapun untuk harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium berkisar pada harga Rp 9.450 per kilogram dan untuk beras premium pada harga Rp 12.500 perkilogram.

Buwas: Bulog Harus Siap Masuki Pasar Komersial, Ketimbang Beras Busuk di Gudang

Sementara, pihaknya juga bertemu kepala daerah untuk membahas bantuan pangan non tunai (BPNT).

Diharapkan pelaksanaan secara umum BPNT ini akan dimulai pada bulan September mendatang.

"Program ini sudah dimulai sejak Januari di DIY dan kami serahkan mekanisme pasarnya oleh Dinsos," katanya.

Untuk wilayah DIY, stok beras yang digunakan untuk BPNT mencapai 3.000 ton per bulan.

Sementara untuk wilayah kerja Bulog Divre DIY, ada sekitar 9.000 ton per bulan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved