Yogyakarta

Revitalisasi Beteng Keraton Yogyakarta di Sisi Barat Direncanakan Selesai Tahun Ini

Proyek revitalisasi ini merupakan bagian dari pengembalian fungsi beteng Keraton Yogyakarta yang diinisiasi Pemda DIY, Pemkot Yogya dan Keraton Yogya.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Andreas Desca Budi Gunawan
Penggalian struktur benteng di Pojok Beteng Kulon Yogyakarta, untuk dilakukan pengkajian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Rabu (31/7/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM - Proyek revitalisasi Beteng Keraton Yogyakarta di sisi barat direncanakan selesai tahun ini.

Proyek revitalisasi ini merupakan bagian dari pengembalian fungsi beteng Keraton Yogyakarta yang diinisiasi Pemda DIY, Pemkot Yogya dan Keraton Yogyakarta.

“Penutupan jalan dari Jalan Nagan Lor menuju Jalan Letjend MT Haryono ini merupakan bagian dari mengembalikan beteng Keraton kepada bentuk aslinya. Secara filosofisnya khan hanya ada lima pintu yang menuju ke Keraton Yogyakarta,” kata Sekda DIY, Gatot Saptadi pada Tribunjogja.com, Jumat (2/8/2019).

Gatot menjelaskan, jalan masuk dari MT Haryono menuju Jalan Nagan Lor ini merupakan “butulan” atau jebolan dari Beteng aslinya.

Manfaatkan Tanaman Krokot untuk Krim Wajah Anti-aging

Sehingga, perlu ada penutupan untuk revitalisasi beteng dan dikembalikan sesuai dengan gambar sejarahnya.

“Proses penyambungan dan penutupan beteng ini juga melibatkan referensi-referensi sejarah. Kami juga menggandeng ahli-ahli sejarah yang mengetahui filosofis beteng ini,” jelasnya.

Gatot menyadari dengan penutupan ini akan ada beberapa warga yang kaget karena tidak terbiasa memutar.

Namun, untuk win-win solution, fungsi beteng ini dikembalikan dengan menutup menggunakan pagar besi dan warga memutar melalui Alun-alun Kidul atau melalui Ngasem.

“Setahu kami, warga siap untuk kepentingan revitalisasi area keraton,” urainya.

4 Wisata Pantai yang Memiliki Panorama Alam Indah di Yogyakarta

Kisah Anggota Paskibraka Tangerang Meninggal Dunia, Catatan Buku Diary di Malam Terakhir

Revitalisasi Beteng, Arkeolog Dilibatkan

Dalam hal ini, ada sejumlah pihak yang bersinergi dalam pengembalian fungsi beteng ini.

Diantaranya, adalah Pemda Provinsi, Pemerintah Kota, Keraton dan masyarakat.

Pihak ahli yang digandeng pun telah memiliki hasil kajian terkait dengan beteng ini.

Utuh

Adapun lima pintu masuk yang dimaksud oleh Gatot, hingga saat ini masih berupa bangunan utuh.

Yakni, pintu masuk melalui Ngasem, Pojok Beteng Lor Wetan, Pojok Beteng Wetan, Plengkung Gading, dan Pojok Beteng Kulon.

Untuk saat ini, proses penutupan beteng ini direncanakan akan selesai pada tahun ini.

Ruas Jalan Pojok Beteng Kulon Ditutup, Ini Beberapa Jalur Alternatif yang Bisa Dilalui

Gatot juga menyebutkan anggaran untuk penutupan tembok beteng ini masuk dalam anggaran dana keistimewaan.

Pihaknya pun akan berkomunikasi dengan kepolisian dan dinas terkait mengenai lampu lalu lintas yang dipasang di kawasan tersebut.

“Tahun ini selesai dan anggarannya gabung dengan yang Imogiri. Untuk sementara ditutup tembok permanen dan ada gapura yang kemungkinan dibangun baru. Kami akan berkomunikasi dulu dengan Ngarsa Dalem,” ujarnya.

Terkait dengan fungsi lima pintu dan makna filosofisnya, Gatot mengatakan hal ini sesuai dengan kajian para ahli.

Namun, dia tak tahu secara mendetail makna dari lima pintu ini.

Untuk saat ini yang paling penting adalah fungsi lima pintu ini, untuk arsitekturnya nantinya akan disesuaikan.

Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya, Ruas Jalan di Pojok Beteng Kulon Yogyakarta Ditutup

Sementara itu, Gatot juga menyebut, proses pembebasan lahan dan pembangunan Jokteng sisi Lor Wetan masih panjang.

Hal ini karena masih ada proses relokasi untuk warga yang menempati 13 bidang permukiman di kawasan ini.

Sejalan dengan itu optimalisasi dan penataan beteng Keraton dilaksanakan.

Bahkan, saat ini beberapa aktivitas pembongkaran paving blok di alun-alun Keraton Yogyakarta.

Hal ini juga merupakan bagian untuk mengembalikan fungsinya dan terkait dengan penataan sumbu filosofis.

“Ada aktivitas menghilangkan atau mengurangi batuan di lapangan, nanti akan diberi pasir. Beberapa bangunan lain juga akan dikembalikan sesuai fungsinya,” urainya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved