Yogyakarta

Pemprov DIY Waspadai Puncak Musim Kemarau

Diperkirakan musim kemarau akan masih berlanjut hingga 3 bulan ke depan hingga Bulan Oktober.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
IST
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Sekda DIY, Gatot Saptadi menjelaskan, dengan penetapan dua daerah berstatus darurat kekeringan, maka akses penggunaan dana tak terduga bisa dilaksanakan.

Selain itu, OPD terkait juga bersinergi dalam mengatasi persoalan ini.

"OPD terkait seperti Dinsos, Dinkes, harus terjun dan semua potensi harus dikerahkan untuk penanganan ini," ujar Gatot kepada Tribunjogja.com, Selasa (30/7/2019).

Dia menambahkan, Bupati pun memiliki kewenangan untuk mengelola dana tak terduga untuk kedaruratan ini.

Hati-hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kulit Wajah

Sementara, Pemprov DIY bisa melakukan support melalui Dinas Sosial dan BPBD untuk dropping air.

Etik Setyaningrum, Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta dalam keterangan tertulis menyebut diperkirakan musim kemarau akan masih berlanjut hingga 3 bulan ke depan hingga Bulan Oktober.

Umumnya wilayah DIY dan puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi di bulan Agustus 2019.

"Musim kemarau tahun ini periode panjangnya sama dengan tahun 2018 tetapi tahun 2019 sifat musim kemaraunya lebih kering dibandingkan tahun 2018, " ujarnya.

BMKG Sebut Sifat Kemarau 2019 Lebih Kering

Himbauan pada masyarakat menghadapi puncak musim kemarau, masyarakat agar mulai mempersiapkan diri seperti mulai menghemat air, potensi kurangnya ketersediaan air untuk pertanian dan waduk, menjaga kesehatan (terutama siang hari yang cukup panas), mengurangi aktifitas di luar ruangan demikian juga di malam hingga menjelang pagi suhu udara cukup dingin.

Untuk para petani mulai mempersiapakn pola tanam yang sesuai iklim kemarau agar tidak mengalami gagal panen.

Adapun kondisi cuaca lainnya yang perlu menjadi perhatian di samping potensi kekeringan adalah suhu udara yang cukup dingin khususnya di malam hingga pagi hari.

Suhu udara rata-rata minimum saat ini berkisar 18-20 C.

Dinkes DIY Minta Warga Jaga Konsumsi Air Bersih Selama Kemarau

Di musim kemarau, suhu udara yang dingin normal terjadi.

Penyebabnya karna adanya aliran massa udara dingin dari Australia yang memasuki wilayah Indonesia.

Hal ini juga didukung adanya pembentukan tutupan awan yang sangat kecil (langit cerah) yang terjadi di musim kemarau ini.

Kondisi ini menyebabkan radiasi balik bumi ke atmosfer dengan cepat akan keluar sehingga suhu udara di bumi menjadi cepat dingin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved