Hari Idul Adha Jatuh Pada 10 Dzulhijah atau 11 Agustus 2019, Jemaah Haji Melaksanakan Lempar Jumrah

Hari raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijah atau 11 Agustus 2019 Hari raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijah atau 11 Agustus 2019

Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy
SALAT ID - Ribuan umat Muslim menunaikan salat Idul Adha di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Rabu (22/8/2018). 

Hari raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijah atau 11 Agustus 2019. Hari-hari setelah Idul Adha adalah hari tasyrik. Hari tasyrik biasanya terjadi selama tiga hari yaitu 11-13 Dzulhijjah.

Web tribunnews.com,Pada hari Tasyrik setelah Idul Adha dilarang berpuasa
Web tribunnews.com,Pada hari Tasyrik setelah Idul Adha dilarang berpuasa (Web tribunnews.com)

Hari tersebut adalah hari dimana umat muslim dilarang untuk berpuasa.

Namun dianjurkan untuk berzikir dan berdoa. Bertepatan dengan hari tersebut, jamaah haji di Makkah melaksanakan ibadah yaitu melempar jumrah.

Sementara umat Islam di seluruh dunia yang tidak berhaji melakukan penyembelihan hewan kurban.

Penyembelihan hewan kurban biasanya berlangsung tiga hari.

Dikutip dari Rumaysho.com, disebutkan dalam Matan Al Ghoyah wat Taqrib -salah satu rujukan fikih dalam madzhab Syafi’i- bahwa ada lima hari diharamkan puasa, yaitu hari Idul Fithri, hari Idul Adha, dan tiga hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).

Lima hari yang diharamkan untuk berpuasa, atas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya : “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)

Allah Ta’ala mengistimewakan hari tasyrik, karena pada hari tersebut Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir sehingga Allah perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari tersebut.

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

“Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18)

Menurut Ibnu Rajab, ada rahasia di balik larangan berpuasa di hari Tasyrik.

Dahulu, ketika ketika orang-orang yang bertamu ke Baitullah karena perjalanan panjang yang dilalui.

Mereka kelelahan kemudian beristirahat setelah ihram, melaksanakan manasik haji dan umrah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved