Investasi Tol yang Melintasi Yogyakarta Capai Rp 15 Triliun, BPJT Sebut Trase Yogya Kulon Progo
Tol Bawen Yogyakarta Tol Solo Yogyakarta Tol Yogyakarta Kulon Progo Tol Bawen Yogyakarta Tol Solo Yogyakarta Tol Yogyakarta Kulon Progo
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Iwan Al Khasni
Gatot mengatakan, pembuatan underpass ini lebih pada Tol Solo-Yogyakarta.
Namun, pihaknya juga tidak mengetahui halangan apa sehingga ada beberapa bagian yang harus dibuat underpass. Selain masih membahas soal trase, khusus untuk tol Yogya-Solo juga masih mencermati lagi exit dan entrinya.
“Itu hal yang cukup teknis sekali. Intinya untuk tol ini sudah ada kemajuan positif,” paparnya.
Untuk tol Yogya-Bawen, kata Gatot, semuanya sudah selesai dibahas. Gatot pun menyebut rencana pembangunan tol yang dimungkinkan tahun depan pun bisa dilaksanakan.
Di tol ini, ada beberapa penyesuaian seperti koneksi dengan Bedah Menoreh, sehingga potensi wisata di wilayah Kulonprogo dan Magelang seperti Borobudur juga mendapatkan akses.
“Sesuai DED yang kami pegang, nantinya jalan tol tidak melewati barat Borobudur, tetapi di arah timur. Itu juga permintaan Pemprov Jateng, tetapi tidak menjadi masalah dengan Yogya,” urainya.
Untuk konstruksi pun, Gatot juga mengatakan hal ini menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Konstruksi ini berupa elevated, artgrade ataupun ada underpass adalah bagian dari kajian teknis dan perhitungan teknis.
“Ini menyangkut plus minus pembangunan. Tingkat kesulitan seperti apa dan biaya seperti apa,” ujarnya.
Dirjen Bina Marga KemenPUPR, Sugiyartanto menjelaskan, rencana pembangunan jalan tol Yogya-Solo dan Bawen-Yogya dimungkinkan bisa dilaksanakan bersamaan. Proses kesiapan pembangunan sudah mencapai 70 hingga 80 persen.
Jika tidak ada aral melintang, proses pembangunan bisa dilaksanakan pada awal tahun depan.
Sugiyartanto menjelaskan, untuk rencana pembangunan tol Yogya-Solo dan Bawen-Yogya perlu melihat berbagai macam aspek. Untuk itu, proses diskusi panjang untuk trase dan semacamnya pun harus dilalui dan memerlukan waktu yang lebih panjang.
Dia menyebutkan, masih perlu satu dua kali pertemuan untuk ground survei dan mencocokkan trasenya.
“Kalau memang lancar, trase dan kemudian proses lelang, maka pekerjaan konstruksi bisa dilaksanakan pada awal tahun depan,” paparnya.
Disinggung, pembangunan tol tersebut bisa dilaksanakan bersamaan, Sugiyartanto mengatakan ada kemungkinan untuk hal itu.
Namun, pembangunan ini juga tergantung dari segmen-segmen yang dikerjakan. Bisa saja, segmen yang dikerjakan dari wilayah Jawa Tengah terlebih dahulu.