Aplikasi 'Bantu' Jamin Keamanan Civitas Akademika UGM
Aplikasi ini sendiri memiliki 4 layanan utama yakni layanan keamanan, medis, pemadam kebakaran, dan otomotif.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Startup besutan mahasiswa meluncurkan aplikasi 'Bantu', Kamis (25/7/2019).
Aplikasi Bantu ini sendiri merupakan startup jebolan dari inkubasi Creative HubFISIPOL UGM yang berfungsi menghubungkan civitas akademika UGM yang sedang mengalami keadaan darurat, dengan petugas PK4L terdekat secara realtime berbasis GPS.
Ghilman Nafadza Hakim, Koordinator Tim Aplikasi Bantu, menerangkan aplikasi ini sendiri memiliki 4 layanan utama yakni layanan keamanan, medis, pemadam kebakaran, dan otomotif.
"Nantinya civitas akademika akan dilayani oleh petugas PK4L untuk layanan keamanan dan pemadam kebakaran, sedangkan layanan medis penanganan awal tetap dilakukan petugas PK4L namun akan dilakukan rujukan ke rumah sakit terdekat apabila dibutuhkan, sedangkan untuk layanan otomotif akan dilayani oleh bengkel terdekat," terangnya.
Saat ini, aplikasi tersebut sudah bisa di download di playstore dan appstore, untuk penggunaannya sendiri civitas akademika hanya perlu menginstal aplikasi ini kemudian login menggunakan akun gmail atau facebook dan memasukan nomor handphone.
Lalu nanti akan dikirimkan yang kode OTP.
Baru setelahnya pengguna bisa memilih layanan yang dibutuhkan, dan mengisi deskripsi kejadian serta foto kejadian.
Laporan tersebut nantinya akan terkirim ke sistem, dan mencari Hero (petugas) terdekat.
Ketika laporan telah diterima Hero, maka pengguna dapat mengirim pesan ke hero atau meneleponnya serta pengguna dapat mengetahui posisi real-time Hero.
"Setelah Hero sampai ke lokasi kejadian dan memberikan bantuan yang dibutuhkan, pengguna dapat member kan rating terhadap bantuan yang telah diberikan oleh Hero. Sistem aplikasi sudah bisa digunakan hari ini, sudah dipasang di 4 pos. Pos Timur, Pos Barat, Pos Pemadam Kebakaran dan Pusat CCTV," terangnya
Untuk Hero sendiri ada 380 personil, sedangkan yang sudah mendapatkan pelatihan ada 40 personil. Ghilman menjelaskan, selain 4 Iayanan utama, Aplikasi Bantu juga memiliki fitur pendukung yakni nomor kedaruratan untuk wilayah DIY, Berita sekitar UGM, dan Lost and Found
"Aplikasi sudah siap mulai hari ini. Bisa digunakan radius 5 km dari UGM. Untuk lama respon order ke Hero 1 menit, dan ketika 1 menit tidak ada respon, maka akan disambungkan ke Hero lain sebanyak 5 kali," ungkapnya.
Arif Nur Cahyo, Kepala PK4L UGM mengatakan sangat senang dengan inisiatif yang diciptakan oleh mahasiswa, yang mana hal tersebut bisa dijadikan jembatan agar pihaknya bisa lebih cepat merespon civitas akademika yang membutuhkan.
"Sudah diadakan simulasi. Rata-rata data kecelakaan 1 hari 1 kecelakaan sepeda motor. Kriminal pencurian sepeda dan helm yang sering. Ada juga masyarakat yang sedang berolahraga lari di Grha Sabha Pramana yang mengalami serangan struk dan jantung. Kita harapkan dengan aplikasi ini semua kejadian bisa lebih cepat direspon oleh petugas kita," ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan adanya aplikasi ini, petugas PK4L UGM diharapkan bisa lebih melek informasi. (*)