Pendaki Gunung Lawu Jalur Singolangu Jangan Lewat Jam Ini, Matahari Tak Tembus

penjaga pintu pendakian jalur klasik Singolangu mengatakan, pengelola membatasi jam pendakian hingga pukul 17:00 WIB.

Editor: Iwan Al Khasni
Googlemaps | Kompas.com
Jalur pendakian yang menyajikan pemandangan indah karena langsung berhadapan dengan view kota Magetan dan Telaga Sarangan dipercaya sebagai jalur yang digunakan Raja Brawijaya setiap kali naik ke Gunung Lawu. 

Pendaki Gunung Lawu Jalur Singolangu Jangan Lewat Jam Ini, Matahari Tak Tembus

Pengelola pendakian ke puncak Gunung Lawu melalui jalur klasik Desa Singolangu membatasi jam pendakian ke puncak. Sumarlan, salah satu penjaga pintu pendakian jalur
klasik Singolangu mengatakan, pengelola membatasi jam pendakian hingga pukul 17:00 WIB.

Sebab, jalur pendakian dari pintu masuk pendakian hingga pos 3 masih merupakan hutan perawan.

“Dari sini sampai Jumblang Gludeg atau Pos 3 itu jam 10 pagi sinar matahari tidak tembus karena hutannya masih rapat,” ujarnya, Minggu (21/7/2019).

Pembatasan jam pendakian melalui jalur klasik Desa Singolangu juga untuk menghindari pendaki tersesat.

Apalagi, di kawasan hutan jalur pendakian selain masih hutan perawan juga merupakan habitat sejumlah binatang buas.

"Langkah ini untuk mengantisipasi pendaki tersesat mengingat hutan yang dilalui masih rapat,” tambahnya.

Sejak dibuka kembali pada Mei 2019 lalu setelah 32 tahun ditutup, jalur klasik pintu pendakian dari Desa Singolangu telah dilalui lebih dari 3.000 pendaki.

Jalur pendakian yang menyajikan pemandangan indah karena langsung berhadapan dengan view kota Magetan dan Telaga Sarangan dipercaya sebagai jalur yang digunakan Raja
Brawijaya setiap kali naik ke Gunung Lawu.

Fakta Terbaru Temuan Mayat Mahasiswa Yogyakarta Asal Timor Leste di Jurang Cemorosewu Lereng Lawu

5 Kisah Para Pendaki yang Tewas di Gunung, Mayat Tak Dikenal di Lawu Hingga Jatuh di Jurang

Kisah Pendaki Hilang di Gunung Lawu, Arjuno, Piramid, Ada yang Selamat Hingga Tak Diketahui Rimbanya

Mitos Lawu

Gunung Lawu menyimpan berbagai mitos dan aneka misteri.

Banyak sudah pendaki yang hilang bahkan meninggal di Gunung Lawu lantaran berbagai sebab.

Alvi, pendaki yang hilang di Gunung Lawu akhir tahun lalu hingga saat ini keberadaanya masih menjadi misteri karena tak pernah ditemukan.

Apa sajakah mitos yang tersebar di gunung Lawu ini?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini mitos seputar gunung Lawu yang masih dipercaya hingga kini.

1. Bertemu burung jalak berwarna putih gading = mendapat berkah

Mitosnya tidak semua pendaki gunung Lawu bisa melihat burung jalak berwarna putih gading ini.

Jika dapat bertemu burung jalak ini dipercaya pendaki akan mendapat berkah dan aman selama di gunung Lawu.

Tak hanya itu, menurut masyarakat di sekitar gunung Lawu, burung jalak ini sering kali membantu memberi petunjuk jalan para pendaki hingga sampai kepuncak.

2. Melihat Kupu-kupu hitam bersayap biru dengan bulatan mata = disambut baik

Mitosnya jika melihat kupu-kupu ini saat sedang mendaki gunung Lawu artinya pendaki tersebut diterima dengan baik di gunung Lawu.

Bahkan banyak juga orang yang mempercayai ketika pulang dari gunung lawu akan mendapat keberkahan.

Tapi jika kupu-kupu ini diganggu nantinya pendaki gunung akan mendapat kesialan.

3. Gunung Lawu dipercaya memiliki nyawa

Menurut masyarakat disekitar kaki gunung Lawu, gunung ini memiliki nyawa sehingga bisa mengetahui kata-kata setiap orang yang menaikinya.

Oleh sebab itu pendaki dilarang berkata sembarangan ketika mendaki gunung ini.

Karena jika berkata sembarangan perkataan itu nantinya bisa terwujud.

Gunung Merapi Hari Ini Dua : Tercatat Telah Terjadi Tujuh Kali Gempa Guguran

Lokasi Wisata di Yogyakarta yang Viral Sering Jadi Pilihan Selfie, Mulai dari Hutan Hingga Gunung

Berada di Kaki Gunung Lawu, Omah Simbok Resto Tawarkan Sensasi Wisata Kuliner yang Menenangkan

Seorang Pendaki Diduga Nekat Bunuh Diri di Puncak Gunung Lawu

4. Pasar setan

Pasar setan tak hanya berada di gunung Merapi saja, namun di gunung lawu ini juga ada.

Masyarakat kaki gunung lawu percaya hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mendengar suara pasar ini.

Oleh karena itu jika ada pendaki mendengar seseorang menawarkan barang dagangan, ia diminta melempar uang kecil di tempat itu kemudian mengambil batu, seolah-olah
sedang berbelanja.

Jika hal ini tidak dilakukan dipercaya pendaki akan mendapatkan musibah saat mendaki gunung Lawu ini.

5. Dilarang menggunakan pakaian hijau

Tak hanya di pantai parangtritis, di gunung lawu ini mitos larangan memakai baju hijau juga berlaku.

Mitosnya warna hijau ini merupakan warna pakaian Ratu pantai selatan yang tidak boleh sembarangan dipakai orang. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved