Jawa

Kota Magelang Bebas Kawasan Kumuh Akhir Tahun 2019

Pemkot Magelang pun menggelontorkan dana miliaran untuk menghapus kawasan kumuh dan menata Kota Magelang menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Walikota Magelang Sigit Widyonindito, Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina, dan sejumlah pejabat ikut serta memeriahkan senam massal sosialisasi program Kotaku Disperkim Kota Magelang, di Taman Badaan, Jumat (29/7/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kawasan kumuh di Kota Magelang terus dipersempit.

Pemerintah Kota Magelang pun menggelontorkan dana miliaran untuk menghapus kawasan kumuh dan menata Kota Magelang menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Kepala Dinas Permukiman Kota Magelang, Handini Rahayu, mengatakan, pihaknya mencatat pada tahun 2016 kawasan kumuh di kota ini mencapai 121,17 hektar.

Dana sekitar Rp 7,4 miliar pun dikucurkan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Lemari Lila Padukan Kain Batik dan Desain Kasual

"Melalui program Kotaku di 17 kelurahan, kami targetkan tuntas di akhir tahun 2019, dengan skema 100-0-100, yakni 100 persen akses air bersih, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen askes sanitasi," jelas Handini Rahayu saat ditemui Tribunjogja.com di sela senam massal sosialisasi Kotaku di Taman Badaan, Jumat (19/7/2019).

Luas kawasan kumuh pun terus menyusut. Jika di tahun 2016, luasnya mencapai 121,17 hektar, di tahun 2019 ini kini tinggal 37,201 hektar.

Kawasan tersebut tersebar di empat kelurahan, yakni Potrobangsan, Rejowinangun Selatan, Rejowinangun Utara, dan Tidar Utara.

Setiap kelurahan memiliki luasan kawasan kumuh yang bervariasi.

Jika program berjalan dengan baik, Kota Magelang pun diharapkan bebas kawasan kumuh di akhir tahun 2019 ini.

"Kami akan fokus pada penanganan di empat kelurahan tersebut, dengan dana sebesar Rp 4 miliar,” katanya.

Handini mengatakan, tujuh indikator yang mesti diperhatikan pada penanganan kawasan kumuh, antara lain bangunan gedung, jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, dan pengamanan kebakaran.

"Upaya lain yang kami lakukan adalah dengan menggelar kegiatan senam massal yang juga sosialisasi program Kotaku. Diharapkan, masyarakat juga dapat berperan aktif menangani kawasan kumuh," katanya.

Walikota Magelang, Sigit Widyonindito,berharap masyarakat juga dapat menjadi motor untuk menggerakkan budaya kebersihan di lingkungan masing-masing.

Ia mengatakan, Kota Magelang harus tambah bersih dan baik, termasuk terbebas dari kawasan kumuh.

Bersih dan baik ini tidak hanya di permukaan saja tapi benar-benar terealisasi hingga ke hal-hal terkecil.

“Lingkungan kampung dan perumahan harus bersih. Program Kotaku ini sangat bagus dan kita harus turut berperan aktif. Programnya bagus, tapi kalau warganya diam saja yang percuma, lingkungan tidak akan bersih dan kawasan kumuh tetap ada,” ujar Sigit.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved