Tampak Sempurna! Kepala Arca Kuna Ditemukan Terkubur di Lembah Gunung Kelud

Arca berupa kepala arca Boddhisattva ini ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur, terkubur 3 meter di lembang Gunung Kelud

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Dokumentasi Wati R Wijaya/Puslit Arkenas
Arca kuna yang ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Arca tersebut ditemukan terkubur 3 meter di lembah sebelah barat Gunung Kelud 

Tampak Sempurna! Kepala Arca Kuna Ditemukan Terkubur 3 Meter di Lembah Gunung Kelud

TRIBUNJOGJA.COM, KEDIRI – Para peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) menemukan sejumlah fragmen arca menakjubkan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur.

Penemuan itu menutup penelitian dan ekskavasi lapangan yang berlangsung 1-15 Juli 2019. Ini merupakan penelitian lapangan tahun ketiga di situs Candi Adan-adan.

Temuan paling mencengangkan di situs Candi Adan-adan oleh Puslit Arkenas adalah kepala arca Bodhisattva yang masih tampak sempurna.

Pahatannya sangat halus, ornamennya detil dan raya, dan memperlihatkan wajah Bodhisattva yang sangat teduh tenang.

Arca kuna yang ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Arca yang tampak masih sempurna ini ditemukan terkubur 3 meter di lembah sebelah barat Gunung Kelud
Arca kuna yang ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Arca yang tampak masih sempurna ini ditemukan terkubur 3 meter di lembah sebelah barat Gunung Kelud (Dokumentasi Wati R Wijaya/Puslit Arkenas)

Sepintas mirip arca Pradjna Paramita dari Singosari, Malang, yang kini menjadi koleksi master piece nasional di Museum Nasional Jakarta.

Wati R Wijaya dan Gumilang Dityo dalam keterangannya tertulisnya, Selasa (16/7/2019), menyebutkan selain kepala Bodhisattva, juga ditemukan fragmen lapik arca dan fragmen arca Amitabha di lokasi yang sama.

Berita Foto Penampakan Awan Topi Gunung Rinjani, Tanda Sedang Terjadi Pusaran Angin Laksana Badai

Pengakuan Tukang Gali Sumur Temukan Arca Ganesha, Tangan Gemetar Saat Kali Pertama Mengangkat

“Kepala arca Boddhisattva ditemukan di dinding barat Kotak S2T1 pada kedalaman 280 cm. Artefak ini memiliki fisik dan atribut relatif utuh. Raut wajahnya tenang, sedang bermeditasi,” kata Wati R Wijaya.

Secara fisik, penampakan arca ini berhidung mancung, mata tertutup, terdapat urna di dahi, mulut tertutup, dan telinganya panjang (15 cm).

Arca kuna berupa potongan bagian kepala setelah berhasil diangkat dari timbunan tanah sedalam tiga meter
Arca kuna berupa potongan bagian kepala setelah berhasil diangkat dari timbunan tanah sedalam tiga meter (Dok IST))

Tinggi keseluruhan arca dari ujung dagu hingga mahkota adalah 48 cm. Panjang wajah 20 cm dan lebarnya 16 cm. Mengenakan mahkota berbentuk kiritamakuta dengan hiasan sangat raya.

Jamang yang mengelilingi dahinya juga sangat indah. Pada sekeliling mahkotanya dihiasi oleh bentuk tumpal berisi untaian bunga. Adapun puncak mahkota dihiasi dengan padma ganda.

Arca Mungil Ini Bisa Bantu Menguak Misteri Candi Kuna di Bawah Makam Planden Sleman

Bagian tubuh dan kaki arca ini, menurut Wati R Wijaya, belum ditemukan. Murut Yozes Tanzaq, arkeolog BPCB Yogyakarta, kepala arca itu Bodhisattva Abharana, mengenakan hiasan lengkap seperti dewa.

Dua temuan lain, fragmen arca Amitabha atau Dyanibudha Amitabha ditemukan di kedalaman 260 cm dari permukaan tanah pada kotak S2T1.

Lokasi temuan arca kuna di lembah bagian barat Gunung Kelud, tepatnya berada di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur.
Lokasi temuan arca kuna di lembah bagian barat Gunung Kelud, tepatnya berada di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. (Dokumentasi Wati R Wijaya/Puslit Arkenas)

Fragmen ini tertimbun bersama batu candi lainnnya, termasuk padmasana dan kepala arca Dhyani Boddhisatva.

Arca Amitabha hanya tersisa bagian perut ke bawah. Posisi duduk bersila telapak kaki kiri menghadap ke atas. Sikap tangan dhyanimudra.

Kain menutupi paha kanan, setengah kaki kiri bagian tulang kering ke bawah. Kain yang dikenakan dobel. Terdapat untaian kain yang ujungnya berlipat-lipat.

Kisah di Balik Arca-arca Besar Maha Rsi Agastya dan Ganesha di Situs Gepolo Prambanan

Kaki dipahatkan gendut dengan jari-jari tidak proporsional. Kuku pada Jempol tangannya dipahatkan sangat jelas.

Bagian kiri arca sebagian besar hilang terpotong. Terdapat sandaran arca, ukuran lebar bagian depan arca 59 cm dengan tingi 34 cm.

Sedangkan lapik arca yang ditemukan di lokasi yang sama, berbentuk padmasana ganda diameter 39 cm dan tebal 21 cm.

Potongan bagian arca kuna lainnya yang ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Arca tersebut ditemukan terkubur 3 meter di lembah sebelah barat Gunung Kelud
Potongan bagian arca kuna lainnya yang ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Arca tersebut ditemukan terkubur 3 meter di lembah sebelah barat Gunung Kelud (Dokumentasi Wati R Wijaya/Puslit Arkenas)

Di lapik ini terdapat sepasang kaki yang bersandar pada sebuah stella. Mengenakan gelang kaki yang ornamennya sangat cantik. Jari kaki dipahatkan tidak proporsional.

Menurut Wati R Wijaya, temuan-temuan ini menunjukkan situs Candi Adan-adan, Kediri mempunyai latar belakang keagamaan Budha Mahayana pada abad 12/13 Masehi.

Ahli sejarah dan arkeolog Universitas Negeri Malang, M Dwi Cahyono, kepada Tribunjogja.com, Rabu (17/7/2019) pagi ini mengaminkan perkiraan masa kebudayaan situs tersebut berdasar ciri ikonografis temuan.

Menurutnya, temuan-temuan penting ini melengkapi temuan ikonografis pada ekskavasi di tahun sebelumnya di lokasi sama.

Saat itu ditemukan arca dwarapala, kepala kala dan Makara. “Hal ini menguatkan dugaan tentang pernah adanya tempat peribadatan masa lampau d situs Adan- Adan, yang sebaran jejak arkeologisnya amat luas,” kata Dwi Cahyono.

BERITA FOTO : Temuan Arca The Lost Ganesha Raksasa di Sambirejo Prambanan

Terkait keletakannya yang ada di kedalaman 3 hingga 4 meter di bawah permukaan tanah, dan kondisi terpecah-pecah, menunjukkan pada masa lalu lokasi ini mengalami bencana bertubi-tubi.

Dugaan paling kuat, situs dan daerah ini terpapar dampak letusan Genung Kelud pada masa kuna. Dilihat dari jejaknya, bangunan di Adan-adan ini terdiri percampuran bata dan batu andesit.

Arca kuna yang ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Arca tersebut ditemukan terkubur 3 meter di lembah sebelah barat Gunung Kelud
Arca kuna yang ditemukan di situs Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur. Arca tersebut ditemukan terkubur 3 meter di lembah sebelah barat Gunung Kelud (Dokumentasi Wati R Wijaya/Puslit Arkenas)

“Pertanyaannya sekarang, apakah bangunan candi itu roboh dan kemudian menimpa arca-arca yang ditempatkan di dalam bilik-bilik candinya?” tanya Dwi Cahyono.

Letak Desa Adan-adan ada di lembah barat Gunung Kelud, dan memang sangat rentan terkena dampak letusan. Kejadian serupa menimpa situs kuna Tondowongso, yang berada tak jauh di sebelah timurnya.

Menilik Peninggalan Sejarah Hindu di Situs Arca Gupolo

Dwi Cahyono menduga, di luar bangunan suci Adan-adan ini terdapat kekayaan arkeologi luar biasa. Bisa jejak permukiman atau desa kuna dari era Majapahit di puncak kejayaannya.

Ia menyebut ada nama kuna thani atau desa dalam khasanah sejarah, iatu “Hada-hada”.

Dalam prasasti Adan-adan, desa itu merupakan perdikan Majapahit, dan sebuah desa yang maju dan makmur pada masanya.(Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved