Pendidikan
Manfaatkan Limbah Salak, Mahasiswa UNY Ciptakan Sepatu Kesehatan
Limbah salak yang terdiri dari kulit salak dan biji salak dapat diproduksi menjadi sepatu akupuntur yang bernilai jual.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
Berikutnya, kulit salak tersebut dilapisi dengan cat karet secara berulang kali agar hasilnya kuat, kemudian kulit salak dibentuk sesuai motif yang dikehendaki.
Potongan selanjutnya di lekatkan pada benda yang akan dibuat dengan terlebih dahulu diberi lem.
• Deodoran Kulit Salak Buatan Mahasiswa UNY Ampuh atasi Bau Kaki
Agar hasilnya kuat, pemberian lem dilakukan pada bagian benda yang dibuat dan pada bagian kulit salaknya.
Pada tahap persiapan dapat juga dilakukan pada lembaran kertas yang sudah ditempel kulit salak, kemudian di pres dengan mesin pres pemanas.
Jika sudah rata, kulit salak dicat menggunakan cat karet secara berulang kali agar hasilnya kuat kemudian dipotong sesuai model yang dikendaki.
"Cara yang kedua ini, jika potongan disambung atau dihubungkan dengan potongan lainnya, menimbulkan celah yang harus ditutupi dengan materi lain, misalnya aneka jenis tali atau bahan penutup lainnya misalnya benang nylon. Hasil yang diperoleh tentu berbeda dengan hasil pada cara pertama, justru pada model ini terdapat perpaduan bermacam materi yang memerlukan ketrampilan tertentu dalam cara memilih, mengkombinasikan dan menyelesaikan dengan teknik yang bervariasi," ungkapnya.
Sebelumnya, karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2019. (*)