Misi Apollo 11

50 Tahun Apollo 11: Saat Neil Armstrong Berteriak 'Oh Tuhan, Betapa Indahnya!'

Apollo 11 ini merupakan salah satu dari proyek NASA dan sekaligus merupakan rencana ambius dari Presiden AS John F Kennedy.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
IST
Ilustrasi 

50 Tahun Apollo 11: Saat Neil Armstrong Berteriak 'Oh Tuhan, Betapa Indahnya!'

'Oh Tuhan, Betapa Indahnya!'

Itulah kalimat yang diucapkan astronot NASA Neil Armstrong saat pertama kali menginjakan kaki di bulan pada misi Apollo 11 pada 20 Juli 1969.

Juli 1969, astronot Amerika Serikat, Edwin Buzz Aldrin, terekam di permukaan Bulan dekat bendera AS dalam misi Apollo 11. Aldrin merupakan orang kedua yang berjalan di Bulan setelah Neil Armstrong.
Juli 1969, astronot Amerika Serikat, Edwin Buzz Aldrin, terekam di permukaan Bulan dekat bendera AS dalam misi Apollo 11. Aldrin merupakan orang kedua yang berjalan di Bulan setelah Neil Armstrong. (Hulton Archive/Arsip KOMPAS)

Teriakan itu menandai keberhasilan misi luar angkasa yang merupakan proyek ambisius Presiden John F Kennedy untuk mengantarkan manusia sampai ke bulan.

Hingga kemudian diputuskanlah misi Apollo 11 yang bersejarah itu.

Video Google Doodle Peringatan 50 Tahun Pendaratan di Bulan Apollo 11, Teriakan Neil Armstrong

Apa itu misi Apollo 11?

Apollo 11 adalah sebuah misi luar angkasa berawak pertama yang berhasil membawa manusia ke Bulan dan kembali dengan selamat.

Apollo 11 ini merupakan salah satu dari proyek NASA dan sekaligus merupakan rencana ambius dari Presiden AS John F Kennedy.

"Kami memutuskan untuk pergi ke bulan!"

Kalimat itu dilontarkan John F Kennedy saat berpidato di Stadion Rice, Texas.

Pidato ini membuka babak baru dalam perlombaan penjelajahan antariksa, yang telah terjadi antara AS dan Uni Soviet.

Astronot kru Apollo 11
Astronot kru Apollo 11 (Wikimedia Common)

Keduanya bersaing mendaratkan manusia di permukaan bulan.

Upaya AS dalam kontes ini termasuk dua pendahulu untuk Proyek Apollo: Proyek Merkurius, yang dimulai pada tahun 1958, dan Proyek Gemini, yang diikuti pada tahun 1961.

Tetapi program luar angkasa Uni Soviet tampaknya berada di depan secara keseluruhan, dengan misi sukses termasuk Sputnik , satelit pertama yang mengorbit Bumi, dan Luna 2, wahana antariksa pertama yang menyentuh bulan.

Detik-detik perjalanan ke bulan

Sebagaimana dilansir kompas, misi diawali dengan keputusan badan antariksa AS, National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang menugaskan tiga astronot yang akan didaratkan di bulan.

Neil Armstrong jelang misi Apollo 11 dan foto Neil Armstrong tahun 1991
Neil Armstrong jelang misi Apollo 11 dan foto Neil Armstrong tahun 1991 (NASA)

Ketiga astronot tersebut adalah Neil Armstrong seorang pegawai sipil NASA, Letnan Kolonel (AU) Michael Collins, dan Kolonel (AU) E. Aldrin.

Dalam penerbangan tersebut, Armstrong menjadi komandan penerbangan, sementara Collins menjadi pilot pesawat luar angkasa, dan Aldrin bertugas sebagai pilot lunar modul yang akan digunakan ketika mendarat di bulan.

Pada 16 Juli 1969, rencana tersebut terwujud dan berjalan lancar.

Michael Collins saat misi Apollo 11 dan Michael Collins saat penganugerahan piagam penghargaan di Capitol Hill tahun 2011
Michael Collins saat misi Apollo 11 dan Michael Collins saat penganugerahan piagam penghargaan di Capitol Hill tahun 2011 (NASA)

Apollo 11 meluncur ke angkasa dari Cape Kennedy, Amerika Serikat.

Dikutip dari Harian Kompas, 21 Juli 1969, jadwal pendaratan 3 awak pesawat di bulan sudah direncanakan dengan pasti.

Apollo 11 telah sampai di bulan pada 20 Juli 1969. Pejabat NASA mengumumkan bahwa pesawat mendarat di Mare Transquilitatis (Laut Teduh) pukul 18.22 GMT (01.22 WIB).

Selama 9 jam 50 menit, Armstrong dan Aldrin tetap berada di LEM (Lunar Excursion Module) atau lander pendarat pesawat ruang angkasa.

Kemudian, mereka mengecek seluruh peralatan dan memempersiapkan pesawat induk.

Setelah itu, Armstrong membuka lubang ke luar LEM dengan menuruni tangga sembilan tapak pada 21 Juli 1969, pukul 04.22 GMT (11.22 WIB).

Edwin Aldrin saat misi Apollo 11 dan Edwin Aldrin di tahun 2019
Edwin Aldrin saat misi Apollo 11 dan Edwin Aldrin di tahun 2019 (NASA)

Saat itu, Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di bulan.

Setelah 27 menit, Aldrin menyusul Armstrong.

Michael Collins tetap berada di orbit bulan dalam Command Module.

Tugas terpenting dari dua angkasawan itu adalah mengabadikan area bulan dengan kamera, dan yang paling penting mencari contoh jenis-jenis tanah yang ada di bulan untuk bahan penelitian Selenologi (ilmu pengetahuan tentang geologi bulan).

Seusai misi ini, seperti diberitakan Harian Kompas, 23 Juli 1969, Armstrong menyatakan telah melihat keindahan dari ketinggian 700 meter dari permukaan bulan ketika Lunar Module melontarkan pesawat.

"Oh Tuhan, betapa indahnya!" seru Armstrong

Selanjutnya, dilakukan misi kembali ke bumi. Collins menunggu kedatangan Armstrong dan Aldrin sambil berteriak "Allelulaa!" karena kegembiraannya.

Setelah ketiga awak tersebut bertemu, mereka mengelilingi bulan satu kali lagi dan menghidupkan mesin, kemudian mengarahkan pesawatnya kembali ke bumi.

Perjalanan 59 jam dari bulan ke bumi digunakan ketiga astronot ini untuk beristirahat.

Pada 24 Juli 1969, ketiganya tiba di bumi dengan mencebur bersama Apollo 11 di Lautan Pasifik, kira-kira 1.400 km sebelah barat daya Hawai. Kapal induk Hornet dan tim penolong membantu ketiga astonot itu untuk keluar dari laut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved