Kulon progo

Resepsi Pelepasan Hasto Sebagai Bupati Kulon Progo, Hasto-Tedjo Saling Berbalas Lagu

Hal itu menyusul dilantiknya Hasto sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Suasana resepsi pelepasan Hasto Wardoyo di Gedung Kaca, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Selasa (16/7/2019). Sejumlah pejabat berswafoto dan meminta tandatangan Hasto di kemejanya. 

TRIBUNJOGJA. COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada Selasa (16/7/2019) ini menggelar resepsi pelepasan Hasto Wardoyo dari jabatannya sebagai Bupati setempat.

Hal itu menyusul dilantiknya Hasto sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Ada pemandangan berbeda dalam acara itu.

Sejumlah pejabat utama serta direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemkab Kulon Progo terlihat kompak mengenakan pakaian bermotif seragam.

Air Mata Ibu Ketua Dewan Menetes di Tengah Sidang Pelepasan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo

Yakni, baju kemeja lengan panjang berwarna dasar putih.

Di bagian depan kemeja itu terdapat motif abstrak warna-warni bertuliskan aneka frase.

Antara lain Bela Beli Kulon Progo, Internet of Think, Durung Pecus Keselak Besus, Start Small, Act Now, Think Big, I Know-I Know Syndrome, dan Kalau Tidak Move On ya O-on.

"Ini adalah kumpulan kata yang kerap disampaikan Pak Hasto ketika sedang mengkritik kerja pejabat. Sebuah sindiran namun memang jadi kritik yang positif," jelas Kepala Bappeda Kulon Progo, Agus Langgeng Basuki.

Langgeng sendiri yang menginisiasi pembuatan baju berdesain khusus itu.

Semula ia hanya ingin membuat untuk pemakaian pribadi saja namun kemudian rekan-rekannya sesama pejabat justru tertarik hingga akhirnya dibuat lebih banyak.

Prosesnya terbilang hanya dadakan dalam seminggu kemarin.

Pimpin Sidang Pelepasan Hasto, Ketua DPRD Kulon Progo Berlinang Air Mata

Menurutnya, sosok Hasto sebagai pemimpin memang cukup mengena di benak para pejabat.

Sindiran-sindiran cukup sering dilontarkan Hasto ketika mengkritik jajarannya.

Terutama agar ada perbaikan kinerja dan tidak stagnan.

Maka itu, Langgeng menilai sindiran penyemangat itu bisa diabadikan ke dalam sebuah desain kemeja.

Sementara itu, baik Hasto maupun Sutedjo dalam acara itu saling mengungkapkan perasaan sendunya melalui lagu.

Seusai memberi kata sambutan, Sutedjo langsung menyanyikan lagu berjudul Pilu yang dipopulerkan kelompok musik Pambers.

Lagu itu memang cocok betul dengan suasana perpisahan yang dirasakan segenap hadirin pada acara tersebut. Tuntas bernyanyi, Sutedjo langsung disambut pelukan erat oleh Hasto.

Ketika tiba gilirannya berpidato, Hasto membalas senandung Sutedjo dengan lagu Malam Terakhir yang dipopulerkan Rhoma Irama.

Hasto Wardoyo Dilantik Jadi Kepala BKKBN, Sutedjo Jabat Plt Bupati Kulon Progo

Sutedjo memang berulangkali menyampaikan perasaan sedihnya karena ditinggal Hasto yang tak lain adalah pasangannya selama dua periode jabatan sebagai Bupati dan Wakil Bupati.

Banyak kenangan yang mengena di hati hingga ia mengibaratkan dirinya seperti seorang istri yang ditinggal sang suami.

Ada perasaan sendu dan sedih yang tak bisa dibendung.

Namun begitu, pihaknya bertekat untuk terus melanjutkan segala program yang telah dirintis Hasto di Kulon Progo.

Termasuk dengan mengenakan kemeja bertuliskan aneka ungkapan yang kerap dilontarkan Hasto.

"Ini adalah joke dan spirit yang ditanamkan Pak Hasto kepada kami. Kemeja ini sengaja kami sablon dengan istilah yang diucapkan Pak Hasto agar menjadi motibasi sekaligus sindiran demi kemajuan daerah,"kata Sutedjo.

Sementara itu, Hasto mengaku terkejut sekaligus terkesan karena kata-kata yang sering diucapkannya itu ternyata diprasastikan dalam sebuah desain kemeja oleh para pejabat di Kulon Progo.

Terkait masa depan Kulon Progo, menurutnya ada tantangan dalam mengawal pembangunan bandara agar bisa membawa manfaat bagi masyarakat.

Di bawah kepemimpinan Sutedjo sebagai Bupati nantinya, berbagai program harus dikebut, termasuk pengerjaan sabuk hijau di kawasan pantai selatan Bandara INternasional Yogyakarta (YIA).

Namun begitu, ia menilai Sutedjo sudah bergerak cepat meski belum secara definitif memangku jabatan bupati.

"Sudah dua Tomira (Toko Milik Rakyat) diresmikan dan sudah bergerak menyiapkan green belt," kata dia.

Adapun sebagai Kepala BKKBN ia memiliki program untuk rebranding lembaga itu sehingga lebih eksis sekaligus bisa menjangkau kaum milenial.

Ia ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menekan angka stunting dan angka kematian ibu melahirkan.

Demikian juga bonus demografi di Indonesia harus dimanfaatkan betul agar tidak malah berbalik menjadi musibah.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved