Doa Niat Sholat Gerhana Bulan dan Waktu yang Tepat Menjalankannya

gerhana bulan sebagian akan dimulai pada pukul 01:42 WIB dan berakhir pada pukul 07:19 WIB

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Iwan Al Khasni
NASA
ILUSTRASI Gerhana Bulan 

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.

Bila dikerjakan sendirian niatnya adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Apabila terjadi gerhana matahari atau bulan, maka imam dianjurkan mengajak masyarakat melakukan shalat gerhana berjamaah dengan seruan: “Ash-Shalatu Jami’ah”. Tanpa adzan dan iqamah, sebagaimana hadits riwayat Bukhari dari Aisyah RA.

Shalat gerhana dikerjakan sebanyak dua rakaat.

Pada setiap rakaat berdiri dua kali, rukuk dua kali, dan sujud dua kali.

Pada tiap berdiri membaca surah Alfatihah dan surat yang panjang dengan suara nyaring. Sehingga dalam setiap rakaat ada dua kali bacaan surah Alfatihah dan surah lain dari Alquran.

Bacaan pada berdiri yang kedua lebih pendek dari yang pertama.

Pada tiap rukuk membaca tasbih lama-lama. Bacaan tasbih pada rukuk yang kedua lebih pendek dari pada yang pertama. Berdasarkan hadis riwayat Bukhari, Muslim, dan Ahmad dari Aisyah RA.

Selesai shalat imam berkhutbah menyampaikan peringatan dan mengingatkan jamaah akan tanda-tanda kebesaran Allah.

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya:

“Pada masa hidup Rasulullah SAW pernah terjadi gerhana matahari, lalu beliau keluar ke masjid, kemudian beliau bertakbir sedangkan orang banyak ikut bershaf-shaf di belakangnya.

Lalu beliau membaca bacaan panjang-panjang kemudian bertakbir untuk rukuk lama sekali, kemudian mengangkat kepalanya lalu mengucapkan:

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved