Mitos Gunung Lawu Tempat Alvi Hilang Tak Ditemukan, Dari Pasar Setan Hingga Kupu Hitam Bersayap Biru
Alvi, pendaki yang hilang di Gunung Lawu akhir tahun lalu hingga saat ini keberadaanya masih menjadi misteri karena tak pernah ditemukan.
TRIBUNJOGJA.COM - Bagi para pehobi mendaki, nama Gunung Lawu pastinya tak asing di telinga.
Gunung Lawu yang terletak di wilayah yakni Karanganyar (Jateng) dan Magetan (Jatim) ini kerap menjadi primadona bagi para pendaki untuk menikmati alam.
Namun di balik keindahannya, Gunung Lawu menyimpan berbagai mitos dan aneka misteri.
Banyak sudah pendaki yang hilang bahkan meninggal di Gunung Lawu lantaran berbagai sebab.
Alvi, pendaki yang hilang di Gunung Lawu akhir tahun lalu hingga saat ini keberadaanya masih menjadi misteri karena tak pernah ditemukan.
Apa sajakah mitos yang tersebar di gunung Lawu ini?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini mitos seputar gunung Lawu yang masih dipercaya hingga kini.
1. Bertemu burung jalak berwarna putih gading = mendapat berkah
Mitosnya tidak semua pendaki gunung Lawu bisa melihat burung jalak berwarna putih gading ini.
Jika dapat bertemu burung jalak ini dipercaya pendaki akan mendapat berkah dan aman selama di gunung Lawu.
Tak hanya itu, menurut masyarakat di sekitar gunung Lawu, burung jalak ini sering kali membantu memberi petunjuk jalan para pendaki hingga sampai kepuncak.
• Viral Medsos, Seorang Anak Naik ke Atap Rumah Karena Takut Disunat, Turun Setelah Dibujuk Gurunya
• Tol Bawen-Yogyakarta dan Solo-Yogyakarta Tunggu Detail Desain Kementerian PUPR
• Lima Fakta Jelang Laga PSS Sleman vs Persebaya Surabaya
2. Melihat Kupu-kupu hitam bersayap biru dengan bulatan mata = disambut baik
Mitosnya jika melihat kupu-kupu ini saat sedang mendaki gunung Lawu artinya pendaki tersebut diterima dengan baik di gunung Lawu.
Bahkan banyak juga orang yang mempercayai ketika pulang dari gunung lawu akan mendapat keberkahan.
Tapi jika kupu-kupu ini diganggu nantinya pendaki gunung akan mendapat kesialan.
3. Gunung Lawu dipercaya memiliki nyawa
Menurut masyarakat disekitar kaki gunung Lawu, gunung ini memiliki nyawa sehingga bisa mengetahui kata-kata setiap orang yang menaikinya.
Oleh sebab itu pendaki dilarang berkata sembarangan ketika mendaki gunung ini.
Karena jika berkata sembarangan perkataan itu nantinya bisa terwujud.
• Nama Aji Santoso Disebut-sebut Muncul Jadi Kandidat Pelatih Anyar PSIM Yogyakarta
• Viral Tidur dengan Mulut Diplester Bisa Bikin Nyenyak, Sugesti atau Fakta? Ini Penjelasan Dokter
4. Pasar setan
Pasar setan tak hanya berada di gunung Merapi saja, namun di gunung lawu ini juga ada.
Masyarakat kaki gunung lawu percaya hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mendengar suara pasar ini.
Oleh karena itu jika ada pendaki mendengar seseorang menawarkan barang dagangan, ia diminta melempar uang kecil di tempat itu kemudian mengambil batu, seolah-olah sedang berbelanja.
Jika hal ini tidak dilakukan dipercaya pendaki akan mendapatkan musibah saat mendaki gunung Lawu ini.
5. Dilarang menggunakan pakaian hijau
Tak hanya di pantai parangtritis, di gunung lawu ini mitos larangan memakai baju hijau juga berlaku.
Mitosnya warna hijau ini merupakan warna pakaian Ratu pantai selatan yang tidak boleh sembarangan dipakai orang. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/mitos-gunung-lawu.jpg)