Penampakan Ular Piton Raksasa Sepanjang 7,3 Meter di Kota Batu, Mati Alami karena Usia

ular piton raksasa ular piton medusa ular piton albino ular piton makan sapi ular piton makan manusia

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019) 

Anda pernah melihat dari dekat ular piton berukuran luar biasa panjang? Di Predator Fun Park, Kota Batu, Jawa Timur, sosok menyeramkan itu bisa dilihat
penampakannya.

Ular Sanca Kembang sepanjang 7,2 meter ini diperoleh dari seorang warga Bogor, Jawa Barat. Sejak empat bulan lalu, ular piton raksasa itu menghuni ruang pamer
Predator Fun Park, setelah mati dan kemudian diawetkan.

Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019)
Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019) (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo)

Ia diletakkan di kotak kaca panjang seukuran tubuhnya si ruang pamer utama museum dan taman satwa predator ini.

"Ular piton itu sepasang, yang satu masih hidup jadi koleksi di Jatim Park 2," kata Nanik Suprapti, staf Predator Fun Park, Sabtu (6/7/2019).

Menurut Nanik, satwa melata itu mati alamiah karena usia. Meski sudah jadi awetan, ular piton itu jadi koleksi favorit pengunjung.

Kronologi Viral Video Warga UH Yogyakarta di KO Pakai Helm, Ternyata Teler Ciu

"Wuihhhh....ada ular besar dan panjang," pekik sejumlah anak-anak pengunjung taman satwa itu begitu masuk ruang pamer.

Peletakan koleksi ular piton jumbo awetan itu memang menonjol.

Ukurannya yang luar biasa panjang jadi daya tariknya.

Setelah pengunjung masuk pintu Predator Fun Park, ada dinding dan kerangka buaya purba di bagian muka.

Begitu melangkah di balik dinding penyekat, koleksi ular Sanca Kembang nan panjang itu langsung menyita perhatian.

Sanca Kembang atau juga kerap disebut Sanca Batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae

Ia secara alamiah bisa memiliki ukuran super dan menjadi ular terpanjang di antara aneka jenis ular.

Ukuran terbesar Phyton Reticulatus ini konon bisa melebihi 8,5 meter, dan merupakan ular terpanjang di dunia.

Dikutip Wikipedia, ular piton terpanjang yang terkonfirmasi di Indonesia sebelumnya berukuran 6,95 meter, yaitu di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kilogram.

Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.

Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar.

Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11
kaki.

Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019)
Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019) (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo)

Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun. Musim kawin umumnya berlangsung antara September hingga Maret.

Berkurangnya panjang siang hari dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin.

Namun, musim ini dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Sanca Kembang di sekitar Palembang, Sumatra Selatan, bertelur antara September-Oktober.

Sementara di sekitar Medan, Sumatra Utara antara bulan April-Mei.

Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di
sini.

Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas.

Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir.

Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari.

Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu
lingkungan.

Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas.

Namun hanya sampai itu saja. Begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan
ke alam.

Sanca Kembang menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara.

Mulai dari Kepulauan Nikobar, Burma hingga ke Indochina.

Ke selatan melewati Semenanjung Malaya hingga ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara (hingga Timor), Sulawesi; dan ke utara hingga Filipina.

Sanca kembang memiliki tiga subspesies. Selain reticulatus yang hidup menyebar luas, dua lagi adalah jampeanus yang menyebar terbatas di Pulau Tanah Jampea.

Sanca Kembang saputrai menyebar terbatas di Kepulauan Selayar. Kedua-duanya di lepas pantai selatan Sulawesi Selatan.(Tribunjogja.xom/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved