Dilanda Kekeringan, Petani di Sokarame Bantul Pilih Babat Tanaman Padi untuk Pakan Sapi

Petani pun akhirnya memilih membabat tanaman padi yang gagal panen akibat kekeringan, untuk pakan ternak.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Ponimin, petani di Sukorame, Mangunan, Dlingo, Bantul membabat tanaman padi yang kering dan gagal panen untuk pakan sapi. 

Sebenarnya, bukan Ponimin tidak mau berusaha untuk menyelamatkan padi yang terkena serangan hama trotol.

Pelbagai upaya telah dicoba seperti disemprot dengan pestisida, ditabur batuan kapur (gamping).

Namun tanaman padi miliknya tetap tidak bisa diselamatkan hingga akhirnya gagal panen.

"Dibabat untuk pakan ternak. Apalagi kan kemarau rumput juga susah," kata dia.

Terpisah, Camat Dlingo, Deni Ngajis Hartono, mengatakan akibat musim kemarau di wilayah kecamatan Dlingo, ada sekitar 84 hektar lahan pertanian dipastikan gagal panen.

Puluhan hektar lahan tersebut tersebar hampir di semua desa.

Paling parah tercatat ada di Desa Mangunan, Dlingo, Muntuk dan Jati Mulyo.

"Lahan pertanian ini gagal panen dimungkinkan karena pasokan air saat musim kemarau berkurang," tuturnya.

Menurut dia, kejadian tanaman padi gagal panen akibat kekurangan air dimusim kemarau di kecamatan Dlingo memang sudah menjadi bencana tahunan.

Masyarakat sudah pasrah, terbiasa dengan bencana kekeringan yang menimpa lahan pertanian.

Agar tanaman padi yang gagal panen tidak terbuang sia,-sia para petani kemudian memilih untuk memotong tanaman mereka lebih awal, lalu digunakan sebagai pakan ternak.

"Jadi 84 hektar lahan pertanian itu dibabat untuk dijadikan pakan sapi," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved