Kulon Progo
Kronologi Pos Polisi di Kulon Progo Yogyakarta Ditembak dan Rumdin Ketua DPRD Magelang Kena Molotov
Kronologi Pos Polisi di Kulon Progo Yogyakarta Ditembak Kronologi Pos Polisi di Kulon Progo Yogyakarta Ditembak
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Iwan Al Khasni
Polisi memastikan pos polisi Siluwok wilayah Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta kena tembak. Hal ini didasarkan pada kondisi lubang di kaca pos serta anatomi proyektil peluru yang ditemukan.
Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution mengatakan dugaan awal peluru gotri itu ditembakkan dari unit air gun atau replika senjata bertenaga gas. Karena memiliki tekanan gas, daya letupnya terbilang kuat hingga mampu menimbulkan lubang di kaca pos yang tertembak.

Jika terkena tubuh manusia, tentu efeknya jadi membahayakan.
• Penyelesaian Jalur Kereta Api Penghubung Bandara YIA - Stasiun Kedundang, Ini Harapan Sultan
"Kita lihat dari anatomi pecahan kaca itu, pelurunya kecil tp retakannya luas sehingga dipastikan ada kekuatan besar yang mendorongnya. Dugaan awal adalah jenis air gun. Berbeda dengan air soft gun yang lebih lembut," kata Anggara saat meninjau lokasi pos.
Seperti diberitakan Tribun Jogja, kaca pos polisi yang terletak di tepi jalan nasional Wates-Purworejo tersebut terdapat lubang menganga diduga kena tembak.
Informasi dihimpun, peristiwa terjadi Kamis (4/7/2019) sekitar pukul 04.00 setelah ada dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor melintas di depan pos tersebut.
Pengendara tersebut semula melintas dari arah Purworejo menuju Wates namun berbalik arah di sisi timur pos lalu terdengar suara tembakan.
Anggara mengatakan, kejadian itu baru dilaporkan ke pihaknya sekitar pukul 10.00 lalu dilakikan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi.
Peluru bulat berwrna keemasan ditemukan dalam jarak sekitar 6 meter di barat pos polisi tersebut.
Hal ini menurut Anggara lantaran peluru seberat sekitar 1 gram itu terpantul setelah menngenai kaca. Namun, karena daya lesatnya cukup kuat, peluru itu tetap meninggalkan bekas di kaca berupa lubang.
Polisi dalam hal ini masih mendalami kejadian itu dan menyelidiki lebih jauh. Sudah ada dua orang saksi yang dimintai keterangan dan selanjutnya polisi akan berupaya menghimpun dokumentasi kamera pengintai (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.
Anggara mengaku belum bisa menyimpulkan motif pelaku atas kejadian itu karena masih bersifat penyelidikan.
"Apakah hanya bermotif iseng atau lain sebagainya, belum bisa disimpulkan. Kami akan mendalami dulu," kata Anggara
Polda Turun Tangan
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian DIY turun tangan dalam penyelidikan kejadian penembakan pos polisi di simpang Siluwok, Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (4/7/2019). Namun, sejauh ini belum terkuak identitas pelakunya.
Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan pihaknya telah menganalisa kejadian itu dan menyimpulkan bahwa penembakan kaca pos polisi itu dilakukan pelaku menggunakan unit air gun.
Namun, unitnya diduga sudah dimodifikasi dan pelurunya diganti jenis gotri. Hal ini menyebabkan daya rusaknya tidak terlalu keras. Terbukti dari sedikitnya area kaca yang pecah serta peluru yang terpantul dalam jarak beberapa meter dari pos.
"Air gun tidak menggunakan peluru aslinya. Tembakannya juga tidak terlalu keras. Terbukti, proyektilnya gotri sepeda, ditemukan di luar pos dan hanya pecah sedikit (kacanya)," kata Hadi ditemui wartawan di Mapolsek Pengasih, Kamis sore.
Pihaknya akan mengintensifkan penyelidikan karena peristiwa itu disebut telah mengganggu ketertiban umum dan menyebarkan teror dengan adanya penembakan pos polisi.
Beberapa saksi yang sempat menyaksikan peristiwa itu dimintai keterangannya dan dihimpun informasi untuk mengidentifikasi ciri pelaku dan kendaraannya yang hingga saat ini belum diketahui. Termasuk juga menghimpun rekaman kamera pengintai yang terdapat di beberapa titik sekitar lokasi.
"Dalam rangka mengungkap kasus ini, kifa perlu saksi dan alat-alat (bukti). Kami jugavakan tanyakan ke teman-teman Perbalin, apakah peluru yang digunakan itu mematikan atau tidak," kata Hadi.
"Ada dua orang berboncengan naik motor dari arah Purworejo ke timur tapi kemudian berbalik ke barat dan lewat depan pos. Tiba-tiba terdengar suara mak blethak begitu dari arah kaca pos," kata Marsono.
Ia spontan langsung keluar dari pos untuk menengok keadaan. Dilihatnya pengendara sepeda motor itu tetap melaju ke arah barat.
Sumarsono setelah itu baru menyadari jika ada lubang di kaca pos dan berasumsi bahwa telah terjadi penembakan atas pos polisi tersebut. Ia lantas memanggil pemilik bengkel dekat pos untuk mengecek keadaan lebih lanjut.
"Saya kurang paham rupa motor maupun orangnya. Tapi jenis motor laki-laki dan orangnya tidak terlalu tinggi dan tanpa helm. Jaketnya ada bergaris putih," kata dia.
Disinggung keterkaitan kejadian itu dengan peristiwa bom molotov yang terjadi di beberapa titik di Magelang pada hari yang sama, Hadi tak menjawab jelas.
Ia mengatakan tak punya kewenangan untuk menyampaikan yang terjadi di wilayah lain. Namun begitu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan Densus 88.
"Kita koordinasi dengan Polda Jateng dan Densus," kata Hadi.
Rumdin Ketua Dewan Dilempar Molotov

Rumah dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Magelang, Budi Prayitno, dilempar bom molotov oleh orang yang tak dikenal, Rabu (3/7/2019).
Kejadian terjadi pada hari malam sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku dari jalan, luar pagar, melempar bom yang terbuat dari botol kaca dan bensin tersebut dan mengenai pintu garasi rumah dinas.
Saksi, Didik Bahtiar (52), penjaga yang saat itu sedang jaga tengah duduk di teras rumah dinas Waktu menunjukkan pukul 22.25 WIB malam. Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan di sudut depan pintu garasi rumah dinas. Langsung setelah itu api menyulut hebat dan hampir membakar pintu garasi.
"Waktu itu saya sedang duduk di depan, di teras ini, tiba-tiba ada suara keras 'Duer' begitu, dan pas saya lihat api itu sudah menyala hebat di depan pintu garasi rumah dinas. Entah saya tidak tahu darimana asalnya, tiba-tiba 'Mak Duer' langsung 'Bleng' begitu," kata Didik, Kamis (4/7/2019) saat ditemui di TKP.
Didik dan Bambang, penjaga lain yang berada di lokasi kejadian, langsung mengambil selang air dan memadamkan api yang berkobar di depan pintu garasi rumah dinas. Api saat itu sempat menyala hebat, tetapi tak sempat membakar pintu. Hanya menyisakan tanda gosong di sudut bawah pintu.
Sesaat setelah ledakan, sisa-sisa pecahan botol kaca berserakan, termasuk sumbu dan bau bensin yang masih menyengat. Di TKP kejadian, juga ditemukan paku yang diduga dimasukkan ke dalam bom molotov tersebut.
"Itu kami temukan paku, terus pecahan botol kaca, sumbu. Ledakannya itu sekali. Langsung saya menyemprot menggunakan selang air. Bensin baunya. Botol bening dari kaca pokoknya," ujar Didik.
Lanjut Didik, dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada salah seorang petugas kepolisian yang saat itu kebetulan sedang berjaga di Kantor KPU Kota Magelang. Ia sendiri tak sempat melihat pelaku pelemparan bom molotov. Ia juga tak melihat ada orang-orang yang mencurigakan hari sebelum kejadian.
"Sebelumnya itu tidak ada orang. Saya juga gak ngeh pas dilempar molotov itu karena langsung ambil air nyemprot kebakaran itu.Setelah itu juga saya sama Bambang, laporan ke polisi, yang kebetulan jaga di KPU semalam," ujar Didik.
Saat kejadian sendiri, Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno sendiri sedang melaksanakan kunjungan kerja sejak hari Rabu (3/7) kemarin. Hanya ada Didik dan Bambang, yang berjaga di lokasi saat kejadian itu terjadi. ( Tribunjogja | Ing | Rfk )