Embun Beku Beda dengan Salju, Ini Penjelasan Perbedaannya

Fenomena embun beku ini berbeda dengan salju di negara subtropis atau di pegunungan yang tinggi.

Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Humas TNBTS
Fenomena frost atau embun yang membeku di kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) 

TRIBUNJOGJA.COM - Dalam beberapa hari terakhir, terjadi fenomena frostatau embun beku di Indonesia.

Di beberapa wilayah di Pulau Jawa memang mengalami penurunan suhu. Bahkan hingga minus derajat Celcius.

Walau sangat dingin dan membuat wilayah tersebut layaknya Eropa pada musim dingin, namun hal ini malah menarik minat wisatawan.

Beberapa destinasi yang menjadi tujuan para turis mencari embun beku ini adalah kawasan Gunung Bromo dan Semeru.

Fenomena ini dianggap sebagai momen yang langka. Apalagi seperti yang kita ketahui, Indonesia berada di wilayah tropis.

Meski begitu, fenomena ini sebenarnya normal terjadi di wilayah pegunungan Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

"Suhu minus bisa terjadi di pegunungan saat bertiupnya udara dingindari belahan selatan," kata Thomas.

Terbentuknya Embun Beku

Thomas juga menjelaskan bagaimana fenomena embun beku ini bisa terjadi.

"Embun es terjadi dengan mekanisme sebagai berikut."

 "Pada siang hari pemanasan cahaya matahari membentuk uap di udara," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (25/06/2019).

"Saat malam hari, udara dingin menyebabkan uap air mengembun di dedaunan."

"Karena udara sangat dingin, sampai minus, embun membeku menjadi kristal es di dedaunan," sambungnya.

Beda dengan Salju

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved