Suhu Udara di Puncak Lawu Mencapai Minus 3 Derajat Celsius, Satu Pendaki Pingsan dan Dievakuasi
Cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini membuat suhu di puncak Gunung Lawu bisa mencapai minus 3 derajat celsius.
Suhu Udara di Puncak Lawu Mencapai Minus 3 Derajat Celsius, Satu Pendaki Pingsan dan Dievakuasi
TRIBUNJOGJA.COM -Cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini membuat suhu di puncak Gunung Lawu bisa mencapai minus 3 derajat celsius.
Akibat suhu ektrem mencapai minus 3 derajat celsius, satu pendaki pingsan. Namun pendaki tersebut berhasil dievakuasi.
Melansir laman Kompas.com Selasa (25/6/2019), Tono, pengelola pendakian ke puncak Gunung Lawu melalui jalur Singo Lawu mengatakan, sejumlah pendaki melaporkan suhu di puncak Gunung Lawu bisa mencapai minus 3 derajat celsius.
"Ada yang menginformasikan, suhu di puncak mencapai minus 3 derajat celsius. Di sini (Singo Lawu) kemarin suhunya mencapai 9 derajat celsius," ungkap Tono.
Suhu ekstrem tersebut membuat satu pendaki pingsan karena kedinginan.
Meski sempat pingsan, pendaki tersebut telah mendapat pertolongan di Pos Cemoro Sewu.
"Kemarin ada (pendaki pingsan), tapi sudah dievakuasi, tidak masalah," ungkap Fery Yoga Saputra, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan, dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Pihak pengelola pendakian Gunung Lawu sering mengimbau para pendaki mengenai suhu ekstrem yang kerap terjadi.
Tak hanya pengelola, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan agar para pendaki membekali diri dengan peralatan yang lengkap dan bekal makanan yang cukup.
Fery Yoga juga menyarankan pendaki pemula untuk mengurungkan niatnya mendaki di Gunung Lawu saat suhu sedang ekstrem.
"Sebaiknya kalau belum pernah muncak (mendaki) di Gunung Lawu atau pemula, lebih baik diurungkan, bisa dilakukan bila cuaca sudah kembali cerah," ungkap Fery Yoga, melansir laman Surya.co.id, Selasa (25/6/2019).
Dampak paling buruk yang bisa menimpa pendaki selama suhu ekstrem adalah hipotermia.
Melansir laman Surya.co.id, hingga Minggu (23/6/2019), pihak pengelola Gunung Lawu belum melakukan penutupan pada pintu pendakian Cemoro Sewu.
Meski sempat pingsan, pendaki tersebut telah mendapat pertolongan di Pos Cemoro Sewu.
"Kemarin ada (pendaki pingsan), tapi sudah dievakuasi, tidak masalah," ungkap Fery Yoga Saputra, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan, dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Pihak pengelola pendakian Gunung Lawu sering mengimbau para pendaki mengenai suhu ekstrem yang kerap terjadi.
Tak hanya pengelola, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan agar para pendaki membekali diri dengan peralatan yang lengkap dan bekal makanan yang cukup.
Fery Yoga juga menyarankan pendaki pemula untuk mengurungkan niatnya mendaki di Gunung Lawu saat suhu sedang ekstrem.
"Sebaiknya kalau belum pernah muncak (mendaki) di Gunung Lawu atau pemula, lebih baik diurungkan, bisa dilakukan bila cuaca sudah kembali cerah," ungkap Fery Yoga, melansir laman Surya.co.id, Selasa (25/6/2019).
Dampak paling buruk yang bisa menimpa pendaki selama suhu ekstrem adalah hipotermia.
Melansir laman Surya.co.id, hingga Minggu (23/6/2019), pihak pengelola Gunung Lawu belum melakukan penutupan pada pintu pendakian Cemoro Sewu.
BMKG memperkirakan suhu ektrem akan terjadi hingga bulan Agustus 2019.
Cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini membuat suhu di puncak Gunung Lawu bisa mencapai minus 3 derajat celsius hal itu dituturkan Tono, salah satu pengelola jalur pendakian ke puncak Gunung Lawu melalui Singo Langu, kepada Kompas.com.
"Ada yang menginfokan jika suhu di puncak mencapai minus 3 derajat (celsius). Kalau di sini (Singo Langu) kemarin suhunya 9 derajat celsius," ujarnya di pos pendakian Singo Langu Senin (24/06/2019).
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di puncak Gunung Lawu, para pendaki diimbau untuk membawa peralatan serta obat-obatan yang memadai.
Fery menambahkan, para pendaki juga diminta untuk melaporkan kedatangan dan kepulangan mereka ke petugas.
"Kadang ada pendaki yang naik lewat Candi Cetho, pulangnya lewat Cemoro Sewu, kita harapkan pendaki untuk melapor ke petugas," ujarnya.
Mengingat suhu udara di puncak Gunung Lawu yang cukup ekstrem akhir-akhir ini, Fery juga mengimbau bagi pendaki pemula sebaiknya untuk mengurungkan niatnya hingga cuaca kembali cerah.
Sebab, selain minim perencanaan dan persiapan, pendaki pemula juga minim akan pengetahuan non-teknis seperti pengetahuan tentang hipotermia dan gejalanya.
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh pendaki menurun drastis hingga di bawah 35 derajat celsius. Suhu tubuh jauh di bawah normal, fungsi sistem saraf dan organ tubuh akan mengalami gangguan dan ini bisa membawa kematian," jelas Fery kepada Tribunnews.
Selain itu, pendaki juga dilarang membuat perapian selama pendakian.
Hal tersebut dituturkan BPBD Kabupaten Magetan lantaran mengingat musim kemarau di Kabupaten Magetan datang lebih cepat.
Kondisi puncak Gunung Lawu yang relatif kering dan ditambah angin kencang ditakutkan akan memicu kebakaran hutan jika pendaki menyalakan perapian.(*)