Suhu Dingin Memunculkan Fenomena Embun Es di Sejumlah Wilayah Pulau Jawa

Belakangan suhu dingin dirasakan masyarakat. Bahkan di beberapa wilayah di Pulau Jawa dilaporkan muncul embun es.

Editor: Rina Eviana
Twitter.com/MMZamanain
Suhu Dingin Memunculkan Fenomena Embun Es di Sejumlah Wilayah Pulau Jawa 

Suhu Dingin Memunculkan Fenomena Embun Es di Sejumlah Wilayah Pulau Jawa

TRIBUNJOGJA.COM - Belakangan suhu dingin dirasakan masyarakat. Bahkan di beberapa wilayah di Pulau Jawa dilaporkan muncul embun es.

Suhu dingin yang memunculkan fenomena embun es di antaranya terjadi di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah dan kawasan Gunung Bromo-Semeru, Jawa Timur.

Bahkan suhu dingin yang terjadi di Kota Malang mengingatkan iklim pada era 20 tahun silam.

Tak hanya terjadi di Kota Malang, suhu dingin juga mengakibatkan munculnya embun es di beberapa wilayah Indonesia.

Suhu dingin di Kota Malang kembali seperti iklim 20 tahun silam, lantaran berada di titik terendah musim kemarau ini.

Seperti yang diwartakan Kompas.com, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso, Kabupaten Malang, Aminudin menyatakan suhu dingin yang terjadi mengingatkan pada era 20 tahun silam.

Pasalnya, Aminudin mengatakan bahwa suhu teredah yang pernah tercatat yaitu 14 derajat celsius yang terjadi 20 tahun silam.

Namun, baru-baru ini, pihaknya mencatat suhu teredah yang tercatat di Malang, yaitu 15,6 derajat celsius.

Padahal, saat ini belum merupakan puncak musim kemarau di Indonesia.

Menurut Aminudin, suhu akan semakin dingin saat puncak musim kemarau yang diprediksi masih akan terjadi pada Bulan Agustus mendatang.

Tahun ini bisa sampai 15 (derajat celsius) luar biasa kan. Boleh dikatakan iklim di Karangploso sudah mulai kembali ke 20 tahun yang lalu. Mengarah pada hal yang positif," kata Aminudin.

Sedangkan mulai bulan Juni ini, suhu dingin di area Malang Raya tercatat mencapai rata-rata 16 hingga 15,6 derajat celsius pada malam hingga pagi hari.

Namun ternyata tak hanya di Malang, beberapa wilayah Indonesia juga mengalami suhu dingin.

Seperti yang diwartakan Tribunnews.com, embun es bahkan terjadi di beberapa wilayah seperti kawasan Dieng, Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah hingga di kawasan Gunung Bromo-Semeru, Jawa Timur.

Menurut Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Obyek Wisata Banjarnegara, Aryadi Darwanto, suhu udara di Wonosobo saat ini merupakan yang terdingin pada tahun 2019.

"Ini suhu udara terendah di tahun ini. Kalau tahun sebelumnya pernah sampai minus 7 derajat celsius," kata Aryadi.

Dini hari tadi saya ukur sudah minus 2 derajat celsius. Kemudian pagi harinya saya ukur lagi jadi 5 derajat celsius," lanjut Aryadi pada Sabtu, (22/6/2019).

Bahkan, belum lama ini pemilik akun Twitter @MMZamanain mengunggah foto kondisi terkini di kawasan Dieng pada Senin (24/6/2019) yang mencapai suhu -9 derajat celsius.

Tak hanya di Wonosobo, embun es juga terjadi di kawasan Taman Nasional Tengger, gunung Bromo-Semeru, Jatim.

Hal ini seperti yang tampak pada unggahan di akun Instagram @mountainesia pada Minggu, (23/5/2019) lalu.

"#KABARSEMERU
Dalam kurun waktu 10 hari terakhir Ranu pane, Ranu Kumbolo dan G.semeru telah terjadi frostt, suhu dingin di pagi hari yg mencapai hingga -3° sampai -7° membuat embun menjadi beku.

Himbauan untuk kawan2 pendaki, jangan lupa lengkapi equipment kalian paling penting adalah sleeping bag, pastikan sleeping bag yg kalian bawa tebal dan hangat," tulis @mountainesia.

Ternyata suhu dingin yang dialami di sebagian kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah tersebut diakibatkan oleh perubahan suhu dingin pada musim kemarau atau yang kerap disebut Mediding.

Hal ini seperti himbauan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta dan Stasiun Meterorologi Kelas 1 Juanda Surabaya berikut ini.

Dari keterangan tersebut dijelaskan bahwa suhu dingin yang terjadi akibat berhembusnya angin muson timur-tenggara yang membawa massa udara dari Benua Australia yang bersifat dingin dan kering.

Oleh karena itu, secara umum kondisi cuaca di wilayah Jatim dan Jateng bersifat panas dan kering pada siang hari dan dingin di malam hingga pagi hari.

Selain itu menginformasikan seputar iklim Bediding, pihak BMKG juga mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan akibat dari perbedaan suhu yang drastis ini. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved